MerahPutih.com – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan sisa kawasan kumuh Solo 6 hektare dari 10 hektare pada 2022. Pemkot menargetkan luasan permukiman kumuh Solo menjadi 0 hektare pada 2025 .
Informasi tersebut dirilis Gibran usai peresmian hingga 136 unit rumah di kawasan permukiman kumuh Semanggi Utara dengan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) Shopee, Selasa (02/06). Untuk pembangunan tiap rumah, anggarannya sebesar R$ 72 juta.
Baca juga:
Penundaan Gibran meningkatkan dampak PBB, banyak kritik
“Sisa favela Solo kini tinggal 6 hektar atau kurang dari 130 unit rumah yang layak huni,” kata Gibran.
Diakuinya, pemkot tidak bisa sendirian mengatasi kemiskinan di Solo. Atas dasar itu, pihaknya membuka pintu kerjasama dengan pihak swasta.
“Tahun 2022, kami akan berkolaborasi dengan Shopee membangun 136 unit dengan dana CSR. Ini sangat membantu Pemkot Solo,” ujar Gibran.
Baca juga:
Golkar Jateng Siap Dukung Gibran Maju Pilgub 2024
Ia mengatakan, kawasan kumuh di Semanggi Norte memiliki luas sekitar 6,75 hektare. Lokasinya berada di tepi Sungai Bengawan Solo.
“Juga menata permukiman kumuh di bantaran Sungai Bengawan Solo,” ujarnya.
Ia menambahkan, lokasi permukiman kumuh di Solo tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Mojo, Kecamatan Semanggi, dan Kecamatan Sangkrah. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca juga:
Airlangga berbicara soal potensi Gibran melaju di Pilgub 2024