INDONESIA merupakan salah satu negara di Asia Tenggara dengan arus transaksi devisa yang sangat tinggi dari para pekerja migrannya. Tahun lalu saja, jumlah transaksi devisa yang diterima dari pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negeri mencapai US$9,71 (Rp 145 triliun).
Sayangnya, proses pengiriman uang masih sulit dilakukan sendiri oleh TKI, apalagi mereka yang bekerja bukan di bawah perusahaan melainkan perseorangan. PMI yang bekerja di bawah perorangan masih menerima gaji dari tangan ke tangan, jadi belum bankable.
BACA JUGA:
UNIQLO mengajak masyarakat dan komunitas di Bali untuk menjaga laut
Makanya Dana hadir bekerja sama dengan Ria Money Transfer untuk membantu para PMI mengirimkan uang hasil jerih payahnya ke keluarga di Indonesia. Dana dengan sistem aplikasi yang mapan membutuhkan sistem pengiriman uang masuk yang telah digunakan oleh Ria Money Transfer selama 35 tahun. Dan sebaliknya.
“Misalnya di Malaysia, di Serawak misalnya, karena ada beberapa PMI kita yang bekerja di pedesaan, mereka masih mengirim orang dari perusahaan pengiriman uang untuk mengambil uang atau gaji, dan mereka mengirimkannya melalui kurir pengiriman uang di kota, jelas Josef Pandu Untorojono selaku perwakilan Ria Money Transfer di Capital Tower, Jakarta.
Namun berkat kerja sama dengan Dana, proses tarik tunai langsung tidak lagi diperlukan. Pasalnya, PMI hanya perlu mentransfer uang melalui ponsel. Tidak perlu berjalan jauh ke kota, transaksi bisa dilakukan dimana saja, cepat dan dengan biaya yang sangat terjangkau.
BACA JUGA:
Drone siap memfasilitasi pekerjaan pertanian
“Kami di Ria selalu mengutamakan biaya transaksi yang murah. Pokoknya kami pasti paling murah, apalagi kalau dibandingkan bank, remittance company pasti lebih murah,” ujar pria yang akrab disapa Pandu ini.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Produk Dana Indonesia Rangga Wiseno. Selain itu, menurutnya kiriman uang yang diterima atau diterima merupakan katalis penting bagi devisa negara.
“Kami sekarang sudah tersedia di setiap penjuru dunia, saat ini dana remitansi masuk sudah bisa diakses oleh PMI kami yang bekerja di negara-negara seperti Taiwan, Singapura, Arab Saudi, Malaysia dan lain-lain. Tentu saja, ke depan, kami akan menambah lebih banyak negara yang dapat mengakses layanan kami,” jelas Rangga.(waf)
BACA JUGA:
Tjufoo mengutamakan kualitas agar brand lokal bisa bersaing