MerahPutih.com – Pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan seorang tentara yang ditempatkan di Korea Selatan melintasi perbatasan dengan senjata lengkap ke Korea Utara tanpa izin. Tentara itu diyakini berada dalam tahanan Korea Utara.
Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre dan pejabat lainnya mengatakan tentara itu “sengaja” melintasi garis demarkasi militer dan memasuki Korea Utara pada Selasa sore waktu setempat.
“Kami yakin dia berada dalam tahanan (Korea Utara). Kami saat ini memantau dan menyelidiki situasinya dengan cermat dan mencoba untuk memberi tahu kerabat terdekat prajurit tersebut dan terlibat dalam menangani insiden ini,” kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin, pada konferensi pers. Diantara.
Baca juga:
Banjir di Korea Selatan menewaskan puluhan orang
Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan keselamatan semua warga AS di luar negeri tetap menjadi prioritas utama, menambahkan bahwa Pentagon berhubungan erat dengan Korea Utara.
Prajurit itu, yang diidentifikasi sebagai Travis King, adalah Prajurit Kelas Dua Angkatan Darat, menurut juru bicara militer Bryce Dubee.
King akan menghadapi tindakan disipliner atas tindakannya.
Menurut Komando PBB pimpinan AS, King mengunjungi desa Panmunjeom, di bawah gencatan senjata antar-Korea, sebelum menyeberang ke Korea Utara.
Komando PBB juga menyatakan sedang bekerja untuk menyelesaikan insiden tersebut dengan militer Korea Utara.
Baca juga:
Rusia menembak jatuh pesawat tak berawak Ukraina yang menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir
AS dan Korea Utara tidak memiliki hubungan diplomatik, sehingga AS diperkirakan akan mengajukan permintaan kepada Korea Utara untuk membebaskan warganya.
Beberapa analis mengatakan Pyongyang dapat menggunakan tentara itu sebagai alat tawar-menawar dalam pembicaraan di masa depan dengan Washington.
Sampai saat ini Komando PBB telah melakukan pengintaian di Demilitarized Area yang memisahkan kedua Korea.
Baca juga:
Warga negara Indonesia berbagi alasan untuk beralih menjadi warga negara Singapura