Indeks

Anime ‘Suzume’ Bersaing di Berlin International Film Festival 2023

FILM anime jepang Suzume berkompetisi di Eropa. Anime yang disutradarai oleh Makoto Shinkai ini masuk dalam daftar peserta Berlin International Film Festival 2023 (Berlinale), Senin (20/2).

Film yang memiliki judul Jepang Suzume no Tojimari (Mengunci Suzume) adalah film Jepang pertama yang memperebutkan penghargaan Golden Bear sejak tahun 2021. Saat itu ada film Guzen ke Sozo (Roda Keberuntungan dan Fantasi) oleh sutradara Ryusuke, yang menerima Penghargaan Grand Jury Silver Bear tertinggi kedua.

Baca juga:

Chill Museum menghadirkan pengalaman baru wisata imersif di M Bloc

Suzume itu juga animasi Jepang pertama yang bersaing dalam 21 tahun sejak film anime. Sen ke Chihiro no Kamikakushi (perjalanan Chihiro) oleh sutradara Hayao Miyazaki memenangkan Golden Bear Award pada tahun 2002.

Pemenang kompetisi Festival Film Internasional Berlin akan diumumkan pada 26 Februari, hari terakhir Berlinale ke-73.

Suzume bercerita tentang seorang gadis SMA yang memulai perjalanan untuk menghentikan bencana alam. (Foto: imdb)

Suzume bercerita tentang seorang gadis SMA yang memulai perjalanan untuk “menjebak” bencana alam. Film ini tayang di bioskop-bioskop Jepang sejak November 2022. Ini kali pertama film arahan Shinkai masuk Berlinale.

Dikutip dari halaman VariasiShinkai ingin membuat cerita bertema petualangan di tengah reruntuhan, jadi dia mencari latar yang cocok di Jepang masa kini untuk ceritanya.

Baca juga:

5 Tempat Wisata di Asia Ini Belum Bisa Dikunjungi Tahun 2023

Alhasil, ia menemukan haikyo, tempat yang ditinggalkan karena populasinya menurun. Jadi, untuk berbagi pengalaman “tur reruntuhan” pahlawan wanita, dia juga memasukkan pemandangan daerah Tohoku di Jepang utara, di mana gempa besar terjadi di Jepang timur pada tahun 2011 untuk meningkatkan kesan runtuhnya kota.

“Cerita ini berakar pada peristiwa besar yang terjadi di Jepang 12 tahun lalu,” kata Shinkai dalam sebuah pernyataan. waktu jepang,

Shinkai juga menjelaskan bahwa anime ini terinspirasi dari gempa besar dan tsunami yang melanda timur laut Jepang pada Maret 2011 lalu.

Selain itu, Makoto Shinkai ingin memperluas pasar anime berdasarkan cerita dunia nyata. Dikutip dari halaman Variasi, dia mengatakan ingin memperluas pasar anime berdasarkan cerita asli, tetapi dia tidak bisa melakukannya sendiri. Ia berharap semakin banyak sutradara seperti dirinya yang bisa membuat animasi asli Jepang sehingga bisa diterima di seluruh dunia.

“Saya merasa sulit. Jadi ya, saya khawatir tentang itu,” pungkas Shinkai. (ahh)

Baca juga:

Menelusuri benda-benda bersejarah dari letusan Merapi di Museum Omahku Memoriku



Source link

Exit mobile version