Analis: Retorika Politik Surya Paloh Ditujukan kepada Presiden Jokowi

MerahPutih.com – Pidato politik Presiden Partai NasDem Surya Paloh ternyata sarat pesan politik dan retorika politik yang langsung ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Demikian pendapat pengamat komunikasi politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting, menanggapi orasi politik Surya Paloh, Minggu (16/7), kemarin.

“Surya Paloh secara konsisten menggunakan makna dasar restorasi dengan menggunakan diksi denotatif (kata nyata) untuk memperjuangkan perubahan. Pidato politiknya secara persuasif diarahkan kepada Presiden Jokowi,” ujar Selamat Ginting di Jakarta, Senin (17/7).

Baca juga:

Surya Paloh: Tidak masuk akal menggelar pemilu 2024 jika timbul perpecahan

Surya Paloh menyampaikan orasi politik dalam Seruan Perubahan Partai NasDem, di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (16/7).

Menghadapi calon presiden Anies Baswedan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu, dan kader NasDem yang memenuhi GBK, Surya Paloh dengan tegas mengkritik Presiden Jokowi.

Menurut Ginting, dalam orasi politiknya Surya Paloh secara terbuka mengungkapkan kekecewaannya karena kondisi yang diharapkan saat ini tidak sejalan dengan cita-cita dan harapan para pendiri bangsa.

Baca juga:  Ekspresi Jokowi Mendadak Berubah saat Ditanya Isu Reshuffle

“Seribu ungkapan cinta sayang tidak sesuai harapan. Dia mengatakan ini dua kali dan mendapat tepuk tangan meriah dari peserta pada upacara peringatan perubahan,” katanya.

Awalnya, kata Ginting, Surya Paloh mengungkapkan revolusi mental yang digagas Jokowi sejalan dengan nilai-nilai Partai NasDem. Dengan demikian, partai yang didirikan Surya Paloh mendukung penuh Jokowi sebagai presiden 2014.

Ditampilkan di akhir pidatonya, Surya Paloh mengakui telah terjadi perselisihan antara NasDem dan pemerintah (Presiden Jokowi) yang didukungnya.

“Kita terjebak, tapi apakah kita menyerah, apakah kita menyerah, apakah kita menyerah?” kata Ginting menirukan pernyataan Surya Paloh.

“Surya Paloh dengan tegas menjawab tidak akan menyerah. Itulah pesan politik retorika politik Surya Paloh dalam pidato persuasif yang ditujukan langsung kepada Presiden Jokowi,” kata Ginting.

Baca juga:

Surya Paloh mengatakan kemajuan Indonesia tidak seperti yang diharapkan

Menurut Ginting, retorika wacana merupakan salah satu tradisi ilmu komunikasi. Menguasai seni berbicara dalam politik memang tidak mudah karena membutuhkan bakat alami dan keterampilan teknis.

Baca juga:  Atsushi Kurita jadi Presiden Direktur PT MMKSI Mulai 1 April 2023, Gantikan Naoya Nakamura

“Surya Paloh sudah belajar teknik berbicara yang baik sejak SMP. Ia sudah melatih bicaranya berulang-ulang di depan cermin. Ia mampu berbicara dengan lancar dengan pikiran yang jernih dan memiliki daya ingat yang kuat untuk menyampaikan secara singkat, jelas, padat dan padat. mengesankan,” kata Ginting.

Diakui Ginting, Surya Paloh merupakan salah satu elit nasional yang memiliki kemampuan pidato politik terbaik saat ini di Indonesia. Antara lain karena memiliki daya ingat sejarah yang kuat, memiliki daya kreatif dan fantasi yang tinggi, serta teknik mengungkapkan fakta dan membuat penilaian yang akurat.

“Bang Surya Paloh seperti Che Guevara muda yang kurang ajar dengan baret militer, kumis, janggut, dan janggutnya. Dia dapat menemukan kata-kata yang cocok dan nada suara yang tepat di tengah gemuruh ribuan orang. Dia tahu waktu, ruang, dan situasi yang tepat. Termasuk mereka yang menyampaikan pesan dalam pidatonya,” ujarnya.

Retorika, lanjut Ginting, harus bertanggung jawab secara emosional. Sebab, tujuan retorika politik sebenarnya adalah untuk membuktikan maksud pembicaraan dan membuktikannya kepada publik.

Baca juga:  Pemerintah Ajukan Prasyarat kepada FIFA Terkait Timnas Israel U-20

Menurut Ginting, pidato Surya Paloh termasuk dalam kategori persuasif dan tidak informatif maupun rekreatif. Pidato persuasif bertujuan untuk mempengaruhi publik, membujuk mereka untuk mengubah pilihan atau sikap mereka.

“Sehingga pidato politik Surya Paloh bertujuan agar masyarakat percaya dengan ucapannya dengan semangat, dan melakukan sesuatu sesuai dengan harapannya”, tutupnya. (Lb)

Baca juga:

Surya Paloh dan Anies Baswedan akan berbicara di Call for Change Alert



Source link