Jangan Anggap Sepele Ketuban Pecah Dini

SALAH Salah satu fokus utama dalam menjaga kehamilan agar janin berkembang secara optimal adalah menghindari berbagai komplikasi, seperti ketuban pecah dini. Meski masih sedikit diperbincangkan oleh masyarakat umum dan gejalanya sering dianggap sepele, ketuban pecah dini memang membutuhkan perhatian khusus.

Berdasarkan Klinik Cleveland, ketuban pecah dini sering luput dari perhatian karena teksturnya yang cair seperti urine biasa. Mengapa banyak wanita hamil tidak menyadari bahwa mereka mengalami ketuban pecah dini? Karena biasanya air ketuban keluar secara bertahap. Anda akan segera menyadari jika Anda mengalami ketuban pecah dini yang cukup sehingga Anda dapat segera dilarikan ke rumah sakit.

Baca juga:

Apakah memegang pisang bisa membuat ibu hamil melahirkan bayi kembar siam?

wanita hamil
Menjaga kondisi emosional ibu hamil menjadi prioritas. (Pixabay/Bgmfotografi)

infeksi menular seksual

Pendidikan seks dan pengetahuan tentang kehamilan di Indonesia masih menjadi hal yang tabu untuk diperbincangkan oleh masyarakat. Akibatnya, kebanyakan pasangan yang memutuskan untuk menikah tidak tahu apa-apa tentang kondisi kesehatan dan reproduksi mereka sendiri.

Tanpa banyak pengetahuan dan informasi mengenai hal tersebut, pasangan ini hamil dan mengalami beberapa komplikasi, salah satunya adalah ketuban pecah dini. Setelah dilakukan skrining, diketahui bahwa ibu tersebut mengalami infeksi menular seksual yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon kehamilan dan daya tahan tubuh baik ibu maupun bayi rentan sehingga ketuban pecah, meskipun usia kehamilan masih sangat muda.

Baca juga:  Berbagai Penyakit Dapat Menyerang Siapapun, Salah Satunya Hepatitis. Yuk Kenali Hepatitis Sejak Dini

Riwayat kelahiran prematur

Jika Anda pernah memiliki riwayat melahirkan secara prematur, anak kedua Anda juga berisiko melahirkan secara prematur dengan gejala ketuban pecah dini. Setiap wanita memiliki kondisi reproduksi yang unik dan berbeda. Beberapa serviks terlalu menempel pada area pertumbuhan janin sehingga menyebabkan tekanan berlebihan. Karena tekanan konstan yang semakin kuat saat bayi tumbuh, akhirnya ibu mengalami ketuban pecah dini sejak awal kehamilan.

Baca juga:

Tidak hamil? Jangan stres sendiri

wanita hamil
Hamil kembar berisiko mengalami ketuban pecah dini. (Pixabay/alimas)

menekankan

Stres saat hamil akan memicu ketegangan pada area perut bagian bawah, otot perut dan lapisan pelindung janin yaitu cairan ketuban. Saat mengalami ketegangan terus menerus akibat stres, jelas cairan ketuban akan keluar secara bertahap. Itu sebabnya selama hamil, ibu harus berusaha mengatur kondisi emosinya agar proses kehamilan berjalan lancar.

hamil anak kembar

Selain masalah yang kompleks seperti infeksi penyakit menular seksual atau otot-otot di sekitar rahim yang terus berkontraksi hingga memaksa ketuban pecah dini, kehamilan kembar sangat berisiko bagi ibu untuk mengalami ketuban pecah dini. Mengapa? Bahkan satu bayi pun berisiko menyebabkan air ketuban pecah di awal kehamilan karena ukuran bayi yang besar, apalagi jika ada dua, tiga, atau bahkan lebih bayi yang berkembang di dalam kandungan. Saat Anda mengandung bayi kembar, dokter akan berusaha mengatur dan menjaga kehamilan agar ibu dan bayi selamat sampai saat persalinan. (Berbaris)

Baca juga:

Pewarna rambut bebas amonia yang aman untuk ibu hamil dan menyusui



Source link