TULANG berperan penting dalam membentuk struktur tubuh. Tulang juga melindungi organ-organ penting seperti paru-paru, jantung, dan otak.
Selain itu, tulang membantu tubuh bergerak, memproduksi sel darah, dan menyimpan mineral seperti kalsium. Oleh karena itu, kesehatan tulang perlu dijaga dengan baik.
halaman rumah jalur kesehatan, ada beberapa gangguan yang bisa terjadi pada tulang. Salah satunya adalah kanker tulang.
Kanker jenis ini dapat terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Kanker ini bisa membuat tulang cacat, rapuh dan mudah patah.
Kanker tulang adalah tumor tulang yang bersifat ganas. Kanker tulang yang terjadi pada anak-anak dapat berkembang di tulang manapun di tubuh.
Ferdiansyah, Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Dokter Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI), mengatakan masyarakat masih awam dengan penyakit ini.
Upaya deteksi dini juga masih minim. Sebagian besar kanker tulang pada anak-anak terjadi di kaki dan lengan.
Baca juga:
Kisah Aldo, seorang anak SD yang menjalani operasi kanker tulang
Kanker tulang pada anak merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat merusak jaringan tulang yang sehat secara permanen.
Selain itu, kanker juga dapat menyebar dari satu bagian tulang ke bagian tulang lainnya atau organ lain. Ini biasanya terjadi pada anak-anak antara usia 5 dan 14 tahun.
Ada dua jenis kanker tulang yang paling sering terjadi pada anak-anak, yaitu osteosarkoma dan sarkoma Ewing.
Osteosarcoma adalah jenis kanker tulang yang paling umum terjadi pada anak-anak, terutama remaja. Osteosarkoma biasanya menyerang tulang besar dan panjang yang tumbuh dengan cepat, seperti tulang di lengan, lutut, dan kaki.
Jika tidak segera ditangani, kanker tulang jenis ini bisa menyebar ke tulang lain atau ke organ tertentu, seperti paru-paru. Beberapa gejala yang muncul adalah:
– Pembengkakan dan kemerahan pada tulang yang terkena tumor.
– Nyeri tulang atau sendi, terutama setelah beraktivitas atau pada malam hari.
– Tulang mudah memar atau patah.
– Benjolan keras pada kulit.
– Gerakan menjadi terbatas jika tumor berada di persendian.
– Kesulitan berjalan atau pincang jika benjolan tersebut berada di area kaki atau tungkai.
Sedangkan sarkoma Ewing adalah jenis kanker tulang yang kurang umum. Biasanya, Sarkoma Ewing menyerang anak-anak yang akan memasuki masa remaja. Jenis kanker ini juga lebih banyak menyerang anak laki-laki daripada anak perempuan.
Kanker ini biasanya terjadi pada panggul, dada dan tulang rusuk serta tungkai atau telapak kaki. Terkadang sarkoma Ewing juga dapat memengaruhi tulang lengan, tangan, tengkorak, dan tulang belakang.
Baca juga:
Mengelola kelangsungan hidup untuk penyintas kanker anak
Selain di tulang, kanker jenis ini juga bisa berkembang di jaringan lunak di sekitar tulang. Beberapa gejalanya adalah:
– Nyeri dan pembengkakan pada tulang yang terkena. Gejala ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
– Nyeri tulang yang memburuk pada malam hari atau selama aktivitas fisik.
– Munculnya benjolan di kulit yang terasa nyeri dan hangat saat disentuh.
– Sering merasa lelah.
– Sering demam.
– Menurunkan berat badan.
– Kesulitan berjalan.
Penyebab kedua kanker tulang ini belum diketahui secara pasti. Sejauh ini, sarkoma Ewing tidak diketahui terkait dengan paparan radiasi, senyawa kimia, atau faktor lingkungan lainnya.
Sementara itu, kanker tulang osteosarcoma dikatakan lebih mungkin terjadi pada anak-anak yang telah menjalani radioterapi atau paparan radiasi yang kuat.
Untuk mengobati kanker tulang pada anak seringkali diperlukan pembedahan, kemoterapi, dan terapi radiasi.
Apapun jenisnya, kanker tulang pada anak merupakan kondisi yang perlu segera diperiksakan ke dokter. Jangan memijat atau memijat area yang nyeri. (dgs)
Baca juga:
Merayakan Hari Kanker Anak Sedunia bersama Keluarga yang Membutuhkan