Merah Putih. dengan – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan empat utusan presiden UEA di Taman Pracima Tuin Puro Mangkunegaran, Solo, Sabtu (6/5).
Pertemuan yang berlangsung selama 1,5 jam itu membahas persoalan terkait pengelolaan Masjid Sheikh Zayed Solo dan pembangunan Solo Cultural Center atau Islamic Center.
Baca juga:
Administrasi mengakui ada keterlambatan pembayaran gaji pegawai Masjid Sheikh Zayed
Gibran menegaskan, ada dua pokok bahasan utama dalam pertemuan tersebut, yakni Islamic Center di Solo dan kerjasama UEA dengan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta.
“Dia adalah Dokter Khalifa Aldhaheri yang datang ke sini khusus datang ke Solo dan Yogya. Di lapangan ada pembahasan tentang Islamic Center,” kata Gibran, Sabtu (5/6).
Seperti Masjid Agung Al Zayed, Pusat Kebudayaan Solo akan dibangun dengan sumbangan dari Presiden Uni Emirat Arab, Mohamed Bin Zayed Al-Nahyan.
Ia mengatakan, pembangunan Islamic Center terus berproses. Solo Culture Center direncanakan akan memanfaatkan lahan Denbekang 04/Solo.
“Kementerian Agama mengurusi kepemilikan tanah di Denbekang 04/Solo, tapi semuanya beres,” katanya.
Disinggung permasalahan 36 warga terdampak Centro de Cultura Solo, Gibran menegaskan semuanya baik-baik saja.
“Tinggal menunggu peletakan batu pertama. Yang penting beliau (Khalifa Aldhaheri) sudah siap. Ada 36 warga yang terdampak, nanti akan ditindaklanjuti, jangan khawatir. Proyek kementerian, itu hanya urusan teknis. ” dia menambahkan.
Gibran menambahkan, isu parkir dan outsourcing Masjid Zayed juga dibahas. Selain itu, ke depan UEA juga akan mempercayakan pengelolaan Masjid Raya Al Zayed, Solo, kepada tim Indonesia.
“Masalah di Masjid Zayed sudah kita diskusikan. Untuk pengurus Masjid Zayed, semuanya akan kita diskusikan, intinya akan dinilai dan diperbaiki.” (Ismail/JavaCentral).
Baca juga:
Pekerja di Masjid Sheikh Zayed Solo mengeluhkan pembayaran yang tidak sesuai UMK dan keterlambatan pembayaran
