PERCAYA atau tidak, Amerika Serikat (AS) adalah salah satu negara di dunia dengan kasus orang hilang terbanyak. Puluhan ribu orang dinyatakan hilang dan selama bertahun-tahun tidak diketahui keberadaannya. Bahkan berdasarkan data Departemen Kehakiman AS, hingga saat ini masih ada 22.844 kasus orang hilang yang belum terpecahkan. Tidak mengherankan jika seorang warga Pennsylvania, AS terkejut dan lega mengetahui bahwa istrinya, yang telah hilang selama lebih dari 30 tahun, masih hidup.
Baca juga:
Pria juga bisa mengalami gejala seperti PMS.
Kasus ini menyita perhatian publik di negeri Paman Sam, karena kasus orang hilang, terutama yang sudah berlangsung puluhan tahun, jarang berakhir dengan baik.
Tak heran, Bob Kopta kaget saat mendapat kabar bahwa istrinya, Patricia Kopta, masih hidup. Kesulitan Patricia menemukan Patricia dipicu oleh perempuan yang saat ini berusia 82 tahun itu tidak lagi berada di wilayah Amerika, melainkan tinggal di Kepulauan Puerto Rico.
“Kamu tidak akan percaya apa yang kita hadapi selama ini. Sungguh melegakan mengetahui dia masih hidup,” kata Bob Kopta dalam konferensi pers pekan lalu, seperti dikutip dari Para Penjaga (4/3).
Awal menghilangnya Patricia sebenarnya sudah ada sejak tahun 1990. Di mana Patricia yang saat itu tinggal di Ross Township, Pennsylvania, masih banyak bekerja, dan demi mendapatkan uang, ia mengambil banyak pekerjaan. Selain bekerja, dia juga dikenal oleh penduduk setempat sebagai wanita yang taat pada aliran sesat. Namun lambat laun, kesehatan mental Patricia berubah.
Bob mengatakan bahwa istrinya mulai mengklaim bahwa dunia akan berakhir karena energi nuklir. Dia bahkan muncul di depan umum untuk memperingatkan masyarakat agar segera pulang karena dunia akan kiamat.
Kondisi ini diperparah dengan kenyataan bahwa ia dirampok, sehingga kehilangan cincin pertunangan dan cincin kawinnya. Bahkan, dia sudah ditangkap dan dokter mendiagnosis dia memiliki tanda-tanda ‘delusi keagungan’.
Baca juga:
Peneliti Harvard: Kunci Kebugaran Sosial Pertama untuk Hidup Bahagia
Situasi ini memuncak ketika Bob Kopta kembali ke rumah pada tahun 1992 untuk menemukan Patricia hilang. Dia segera melaporkannya ke polisi, tetapi bertahun-tahun kemudian, pihak berwenang tidak memiliki jawaban tentang keberadaan Patricia.
Kondisi kesehatan istrinya yang tidak diketahui jejaknya membuat Bob mencari bantuan paranormal yang mengklaim bahwa Patricia telah meninggal di kawasan perairan. Setelah lama mencari, Bob akhirnya menyerah dan meminta pihak berwajib untuk menyatakan istrinya meninggal.
Saat itu pencarian dan entah apa yang dilakukan selama bertahun-tahun, namun berdasarkan dokumen yang ditemukan polisi, Patricia mengembara tanpa tujuan di Puerto Rico. Hingga akhirnya ia dirawat di panti jompo di Puerto Rico pada Juni 1999.
Menariknya, saat pihak panti jompo menanyakan identitasnya, perempuan tersebut mengaku tiba di kawasan tersebut saat dalam perjalanan kapal pesiar dari Eropa.
Namun seiring berjalannya waktu, sang nenek mulai terbuka kepada pengurus panti jompo tentang dirinya. Petugas dinas sosial setempat kemudian bekerja sama dengan Interpol untuk menghubungi Polisi Kotapraja Ross. Selanjutnya, sampel DNA Patricia diperiksa dan dibandingkan dengan DNA adik dan keponakannya.
Dari sini terbukti bahwa perempuan tua itu memang Patricia Kopta yang dinyatakan hilang sejak 1992. Suami dan keluarganya berharap bisa kembali ke Pennsylvania dan dirawat di sini. Namun, Patricia menolak dan memilih tinggal di panti jompo di Puerto Rico. (aru)
Baca juga:
Apakah jamur menyebabkan halusinasi?