BOS Meta, Mark Zuckerberg, mengatakan platform media sosial barunya, Threads, telah kehilangan lebih dari separuh penggunanya.
Saingan Twitter itu sempat meroket menjadi lebih dari 100 juta pengguna dalam waktu lima hari setelah peluncurannya pada awal bulan ini.
Namun, Zuckerberg telah mengakui angka-angka itu sekarang telah jatuh.
“Jika kamu memiliki lebih dari 100 juta orang yang mendaftar, idealnya akan luar biasa jika mereka semua atau bahkan setengahnya bertahan. Kami belum sampai di sana,” katanya dikutip dari bbc.com.
Zuckerberg yang membuat pernyataan dalam sambutan di depan karyawannya dan diliput oleh kantor berita Reuters (28/7), menggambarkan situasi tersebut sebagai “normal”. Dia mengatakan telah mengantisipasi penurunan pengguna dengan meningkatkan fitur baru yang ditambahkan ke aplikasi.
Baca juga:
Ini nih, 5 Fitur Twitter yang tak Ada di Threads
Threads dikritik karena fungsionalitas yang dimilikinya terbatas ketika diluncurkan. Sejak saat itu, Meta telah menambahkan fitur baru, seperti Feed untuk Following dan For You yang terpisah. Selain itu, Threads meningkatkan cakupan untuk menerjemahkan unggahan ke berbagai bahasa.
Chris Cox, Chief Product Officer Meta, mengatakan kepada para staf bahwa sekarang fokus untuk menambahkan lebih banyak “retention-driving hooks” untuk menarik orang kembali ke platform.
Ia mencontohkan, mereka akan memastikan orang yang ada di aplikasi Instagram bisa melihat Threads. Menurutnya, ini menjadi sesuatu yang penting. Kedua platform ini memiliki hubungan erat karena untuk mendaftar ke Threads, pengguna harus memiliki akun Instagram.
Zuckerberg juga memberi tahu karyawan tentang taruhan besar perusahaan pada dunia realitas virtual yang belum dibuat, yang disebut Metaverse atau Metamesta.
Baca juga:
Minat Pengguna terhadap Threads Turun Drastis
Dia mengatakan, pekerjaan terhadap teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) yang akan menggerakkan proyek itu tidak akan selesai lebih cepat dari jadwal, tetapi masih sesuai rencana.
Dia menambahkan tidak mengantisipasi Metamesta masuk menjadi arus utama hingga dekade berikutnya.
Prediksi itu dapat meningkatkan kekhawatiran bahwa Meta telah mendedikasikan terlalu banyak waktu dan uang untuk Metamesta. Divisi Reality Labs-nya, yang memproduksi headset VR dan produk lainnya, telah merugi miliaran dolar.
Perusahaan secara keseluruhan terus berkinerja baik secara finansial. Mereka mengumumkan minggu ini menghasilkan keuntungan 7,79 miliar USD (sekira Rp 117,6 triliun) pada kuartal terakhir. (aru)
Baca juga:
Vice President Instagram Ingin Jauhkan Threads dari Pergulatan Politik