SEPUTARPANGANDARAN.COM – Peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagai wujud kecintaan terhadap cita-cita kemerdekaan negara Republik Indonesia ternyata tak hanya digelar para elit, politisi dan pejabat brokrasi.
Sejumlah nelayan yang biasa melaut di Pangandaran juga melakukan peringatan serupa tapi dengan mengundang dan mendaulat salah satu calon wakil bupati, Ujang Endi Indrawan untuk memimpin upacara.
Tak kurang dari 50 nelayan berkumpul di Pantai Madasari Desa Masawah Kecamatan Cimerak Pangadaran, Jawa Barat Senin (17/8) lengkap dengan aneka atribut merah putih seperti bendera, ikat kepala dan pita di lengan.
Dengan cara yang sederhana , mereka menggelorakan semangat nasionalisme, antara lain, melalui lagu-lagu perjuangan yang dinyanyikan bersama sesaat sebelum acara dimulai.
Peringatan kemerdekaan yang sederhana ini juga tak kalah semarak saat para nelayan hanyut dalam lagu-lagu perjuangan yang diiringi dengan pukulan yang cukup berisik sejumlah peralatan dapur seperti panci, ember, piring dan galon air mineral. Sesekali mereka juga menerikan kata Merdeka yang diikuti Takbir.
Salah seorang perwakilan nelayan, Uhandi mengungkapkan kepada pers, kegiatan yang dilakukannya dengan cara yang sangat sederhana itu sebagai bentuk penghargaan kepada para pahlawan bangsa yang telah berkorban dengan darah dan air mata untuk merebut kemerdekaan.
“Hari ini dan insya Allah kedepan juga, kami para nelayan bisa bebas melaut mencari ikan berkat perjuangan para pahlawan kita. Jadi wajar dan pantas, kalau hari ini, sebelum kami pergi melaut, beberapa nelayan berkumpul dulu untuk memperingati hari kemerdekaan ini. Dan kebetulan, karena para nelayan kenal dengan Pak haji Ujang Endin, kita undang beliau untuk skaligus memimpin upacara dan memberikan pesan pesannya,” jelas Uhandi.
Sementara itu, Ujang Endin yang hadir disambut lagu-lagu perjuangan mengaku sangat terharu dengan kegiatan yang diluar perkiraannya itu.
“Jujur, saya sangat terharu sekaligus malu menyaksikan begitu kuat dan besarnya semangat nasionalisme para nelayan ini. Apalagi, di tengah tingginya tuntutan hidup mereka mencari nafkah di laut, masih mau menyempatkan diri untuk mengenang perjuangan para pahlawan bangsa merebut kemerdekaan RI,” ungkapnya.
Menurut Ujang yang didaulat memimpin upacara dan menyampaikan pesan pesan kemerdekaan itu, kegiatan para nelayan pada peringatan 17 Agustus 1945 ini harusnya memberi pelajaran penting buat para elit, politisi dan pejabat tinggi, bahwa mereka yang selama ini dianggap sebagai masyarakat bawah itu ternyata tak kalah tinggi semangat nasionalismenya.
“Jadi jangan sok ngajari nasionalisme kepada masyarakat bawah seperti nelayan, karena mereka memiliki semangat nasionalisme yang tak kalah hebat dengan kita. Bayangkan, pada saat mereka harusnya sudah berada di tengah laut untuk mencari ikan, tapi mau meluangkan waktunya untuk memperingati 17 Agustus 1945 dengan cara mereka. Dan setelah acara selesai, mereka kembali melaut,” katanya.
Ujang Endin yang diusung sejumlah partai politik untuk berpasangan dengan calon bupati incumbent Jeje Wiradinata ini berjanji, jika dirinya dipercaya sebagai wakil bupati nanti akan memberi perhatian khusus kepada nelayan dengan berbagai program yang bisa makin meningkatkan kesejahteraannya.
Kegiatan yang berlangsung singkat berupa penghormatan kepada bendera merah putih sambil menyanyikan lagi Indonesia Raya dan ditutup dengan mengheningkan cipta itu diakhiri dengan makan siang bersama. Ada ikan bakar, sambal dan nasi liwet.
Ujang Endin yang tampak akrab dengan para nelayan secara simbolis memberikan beberapa porsi makanan kepada perwakilan nelayan dan sesepuh setempat.***