ITU DIA saatnya membawa industri fesyen ke arah yang lebih hijau. Sudah lama dikatakan bahwa industri fashion menyumbang limbah paling banyak di dunia. Namun, di tangan Tities Sapoetra, isu lingkungan menjadi pertimbangan penting.
Pada acara Jakarta Fashion Food and Festival yang berlangsung di Mal Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu (22/7), Tities Sapoetra juga ikut meramaikan Menunjukkan dipanggil Nala. Kata ‘nala’ berarti ‘ratu’ dalam bahasa Afrika.
BACA JUGA:
Lokal yang diusung JF3 Fashion Village lebih vokal
Seperti namanya mengacu pada wanita, Menunjukkan kali ini Tities tampil dengan menghadirkan desain untuk wanita. Ia ingin para wanita saling mendukung dan meniadakan standar kecantikan wanita, karena semua wanita memiliki kecantikannya masing-masing.

Secara keseluruhan, ada 40 koleksi yang dihadirkan di ajang JF3 2023. Setiap desain dibuat dengan motif Afrika yang dipadukan dengan warna kekinian tentunya. Dalam pertunjukan kali ini, Tities mengusung konsep tersebut mode berkelanjutan. Setiap garmen dalam koleksi ini menggunakan bahan organik seperti kapas organik dan kanvas. Hampir 70 persen dari koleksi ini menggunakan bahan organik.
Namun, Tities mengaku tidak menemui kendala berarti dalam mempersiapkan pertunjukan kali ini. “Persiapan saya untuk JF3 butuh waktu sebulan, termasuk pelatihan fashion design dan model, karena akan ada Menunjukkan menari. Selebihnya tidak ada masalah. Satu-satunya kendala adalah jadwal saya sendiri yang sangat padat,” ujar Tites saat ditemui di ajang JF3, Sabtu (22/7).
BACA JUGA:
JF3 2023, NES by HDK mengangkat isu fashion waste
Koleksi yang ditampilkan dalam pementasan ini sebagian besar merupakan koleksi siap pakai. Lima belas model laki-laki dan 25 model perempuan berjalan di landasan pacu mengenakan desain Tities.

Bagi Tities, kepedulian terhadap lingkungan dan kecintaan pada fashion bisa berjalan beriringan. Ia mengaku selalu peduli dengan industri fashion dan sering mengkampanyekan masyarakat untuk memakai pakaian yang terbuat dari bahan organik. Beberapa pakaian yang ia ciptakan terbuat dari bahan daur ulang seperti kapas murni. Ada juga pakaian olahraga yang terbuat dari botol daur ulang.
“Pesan yang ingin saya sampaikan, mulai saat ini kita harus lebih peduli dengan isu lingkungan”, pungkasnya..(zvw)
BACA JUGA:
Setali Indonesia pengumpulan dan pengendalian limbah fesyen di JF3