Indeks

Survei Ungkap Alasan Elektabilitas Anies Turun Usai Gandeng Cak Imin

Survei Ungkap Alasan Elektabilitas Anies Turun Usai Gandeng Cak Imin

Survei LSI Denny JA mengungkap alasan turunnya elektabilitas akan datang capres  usai mendeklarasikan diri bersama Muhaimin Iskandar alias  sebagai bacawapres.

Direktur LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan penurunan elektabilitas Anies yang dimaksud diakibatkan oleh dua faktor.

Kedua faktor yang tersebut disebut yakni kritik yang digunakan digunakan dilontarkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Anies usai memilih Cak Imin sebagai bacawapres lalu juga elektabilitas Cak Imin yang tersebut mana cenderung rendah jika dibandingkan AHY.

“Kritik-kritik keras ini yang digunakan mana kemudian beredar luas sehingga ini juga yang tersebut itu mengganggu elektabilitasnya Pak Anies,” kata Adjie dalam pemaparannya, Senin (2/10).

“Kedua adalah kalau kita lihat secara personal memang Cak Imin ini kalah populer dibandingkan dengan AHY sebagai cawapres,” imbuhnya.

Diketahui, berdasarkan survei LSI Denny JA, elektabilitas Anies mengecil sebesar 5,2 persen pada September ini.

Anies saat ini disebut mempunyai elektabilitas sebesar 14,5 persen dari 19,7 persen pada bulan Agustus.

Turunnya elektabilitas Anies itu berbanding terbalik dengan elektabilitas Prabowo Subianto juga juga Ganjar Pranowo yang mana hal tersebut mengalami kenaikan pada bulan September.

Elektabilitas Prabowo naik sebesar 3,6 persen menjadi 39,8 persen pada dalam bulan September dari 36,2 persen dalam bulan Agustus.

Sementara itu, elektabilitas Ganjar naik sebesar 2,1 persen menjadi 37,9 persen dalam bulan September dari 35,8 persen pada bulan Agustus.

Survei ini melibatkan 1.200 responden dengan metode multi-stage random sampling kemudian teknik pengumpulan data melalui wawancara tatap muka serta menggunakan kuesioner.

Survei dijalani pada tanggal 4 hingga 12 September dengan margin of error sebesar tambahan besar kurang 2,9 persen.

Sementara, hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebut banyak pemilih Anies Baswedan dalam Jawa Timur (Jatim) yang mana iman politiknya masih lemah.

“Di Jawa Timur pemilih Anies Baswedan dari 14 persen [total suara], 41,8 persen itu mengaku sangat atau cukup besar kemungkinannya untuk mengubah pilihan. Pendukung Anies masuk dalam kategori pemilih yang dimaksud iman politiknya masih lemah,” tutur Burhanuddin Muhtadi, Peneliti Utama Indikator dalam sebuah acara daring, Minggu (1/10).

Burhanuddin Muhtadi menjelaskan mereka yang digunakan yang disebut mengatakan kecil kemungkinannya untuk mengubah pilihan dalam survei itu disebut dengan pemilih kuat atau strong voters.

Sementara merekan yang dimaksud mengaku masih mungkin mengubah pilihannya disebut dengan swing voters atau weak voters, atau pemilih lemah.

Burhanuddin mengatakan hal yang dimaksud menjadi pekerjaan rumah buat Anies. Pasalnya, dengan perolehan pernyataan 14 persen yang mana itu masih cukup tertinggal, Anies juga mempunyai pendukung yang tersebut mana termasuk dalam ‘kategori pemilih yang digunakan digunakan iman politiknya masih lemah’.

Sumber: CNN Indonesia

Exit mobile version