BERITA  

Situasi Terkini Malam Tahun Baru di Pantai Pangandaran, Dilakukan Rekayasa Lalin Buka Tutup

SEPUTARPANGANDARAN.COM – Untuk menghindari kerumunan massa saat pandemi Covid-19, Gugus Tugas Covid -19 membatasi jumlah pengunjung ke obyek wisata di Kabupaten Pangandaran.

Seperti yang terpantau di obyek wisata Pantai Pangandaran. Sejak Kamis, 31 Desember 2020 pukul 19.00 WIB, belasan ribu pengunjung dari berbagai daerah sudah memasuki kawasan obyek wisata untuk melewati malam pergantian tahun.

Menurut Ketua Tim Khusus Penarik Retribusi obyek wisata Kab Pangandaran, Dadan Sugista, jumlah pengunjung yang masuk ke obyek wisata pantai Pangandaran pada pukul 12.00 WIB siang sudah mencapai sekitar 4.000 orang pengunjung.

“Hingga pukul 19.00 WIB, jumlah pengunjung meningkat menjadi 15.927 orang,” ungkap Dadan, Kamis, 31 Desember 2020.

Kata Dadan, kenaikan jumlah pengunjung dari pukul 12.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB bertambah sekitar 11.000 orang.

“Nah malam ini kondisi di dalam kawasan obyek wisata Pantai Pangandaran sudah macet oleh kendaraan,” ujarnya.

Tampak di pintu masuk utama ke obyek wisata Pantai Pangandaran diberlakukan sistem buka tutup mengingat telah terjadi penumpukan dan untuk menghindari terjadinya kerumunan massa.

Baca juga:  Daftar Nama Lengkap Anggota DPRD Pangandaran Periode 2024-2029

Di lokasi Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, selama perjalananya dari Padaherang ke Pangandaran dirinya melihat arus kendaraan cukup landai.

Artinya kata Jeje tidak ada perlakuan yang khusus, hanya saja protokol kesehatannya di perhatikan, misalnya maskernya di pakai.

“Saya sudah telepon petugas yang berjaga di simpang Kalipucang jangan ada pengunjung yang dibalikkanankan. Kalau mereka diambil sampel untuk Rapid Antigen dan itu pun gratis, itu hanya diambil sampel nya aja. Jadi Pangandaran nggak ditutup dan masih buka,” ujarnya.

Melihat arus kendaraan seperti ini, menurut Jeje, tidak akan terjadi apa-apa. “Saya kan orang Pangandaran jadi tahu. Maka saya mengajak ayo berwisata ke Pangandaran. Asal tidak boleh bergerombol,” ujarnya.

Apabila terjadi penumpukan, maka kata Jeje, akan dilakukan penyekatan-penyekatan agar tidak terjadi kerumunan dan secara situasional pintu masuk akan diberlakukan sistem buka tutup.

“Kalau padat kita tutup, kalau sudah lengang kita buka lagi,” pungkasnya.***