SEPUTARPANGANDARAN.COM, JAKARTA – Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyatakan rakyat tak dapat diperlakukan seperti ayam yang mana dicabut bulunya kemudian pada waktu dibutuhkan perutnya dikunci dengan gula-gula. Hal itu ia komunikasikan terkait adanya intimidasi sukarelawan di tempat Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta.
“Bapak-ibu, kita tidak ada mau rakyat diperlakukan seperti ayam, disisksa, dicabut bulunya kemudian pada saatnya beliau diundang dikunci perutnya dengan gula-gula. Rakyat tidak ayam, rakyat dapat menentukan sendiri nasibnya,” kata Ganjar di sambutannya di area Konser Metal Meraih kemenangan Total di tempat Stadion Gelora Bung Karno, Hari Sabtu (3/2/2024).
Terkait intimidasi tersebut, Ganjar menyoroti adanya keberanian warga untuk melawan kesewenang-wenangan tersebut. Perlawanan itu dilaksanakan Ketua DPC PDIP Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih.”Maka keberanian ini perlu kita dorong terus menerus, keberanian ini perlu kita angkat dan juga itulah peran bapak ibu semuanya,” ujarnya
.
Ganjar menyebutkan, semua pihak sudah ada mulai lantang berbicara mengkritisi krisis demokrasi di dalam Indonesia. Sehingga, semangat itu yang digunakan harus dijaga agar demokrasi tetap saja berjalan dengan baik.
“Budayawan sudah ada berbicara, wartawan sudah ada menyuarakan, civil society termasuk ilmuan sudah ada mengundurkan diri dari kampus untuk menyatakan itu ini peringatan keras keras buat demokrasi di dalam Indonesia,” ucap suami dari Siti Atikoh ini.
Sumber Sindonews