Seiring dengan banyaknya orang yang menggunakan WhatsApp, muncul keresahan dari para penggunanya karena banyaknya penipu yang mencoba melakukannya. tipuan Di whatsapp. Kekhawatiran ini bisa dimaklumi, mengingat apa yang dilakukan para penipu ini dianggap sebagai kejahatan; dalam hal ini, pencurian data.
Tak sedikit netizen yang mengeluh kehilangan sejumlah uang dari rekeningnya. Ini terjadi setelah mereka mengakses tautan (tautan) Kanan. Tanpa disadari, tabungan mereka telah dikuras oleh si penipu.
Lantas apakah ada tindakan preventif yang bisa dilakukan untuk mencegah modus penipuan ini? Jernih. Tim di Caris Signal akan membawa Anda melalui diskusi tentang cara mengatasi WhatsApp mode curang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Jenis Penipuan di WhatsApp
Sebelum membahas cara mengatasi cheat mode, tim Caris Signal akan menginformasikan terlebih dahulu jenis-jenis cheat mode. Pelaku penipuan menggunakan hal-hal yang akrab dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai alat. Apakah mereka?
1. Modus Penipuan Pos Paket
Belanja on line telah menjadi umum hari ini. Biasanya, jika kita membeli dari perdagangan elektronik, pesanan kami akan diantar oleh kurir. Tim Caris Signal sering menerima pesan WhatsApp dari kurir pengantar paket. Namun, biasanya tidak ada tautan atau hal mencurigakan lainnya di dalam pesan tersebut.
Umumnya pihak kantor pos hanya menginformasikan saat sudah berada di alamat tujuan. Atau terkadang mereka mengirimkan foto paket dengan detail alamat yang benar.
Nah, scammers memanfaatkan ini untuk mengelabui korbannya. Mereka berpura-pura menjadi kurir paket yang menghubungi pelanggan. Profil WhatsApp juga terlihat meyakinkan, karena biasanya mereka memasang foto dengan logo operator.
Jika Anda tidak ingin memesan paket, Anda dapat langsung melewatkannya. Ini menjadi rumit ketika Anda sedang menunggu paket tiba. Jika Anda tidak hati-hati, isi pesannya bisa menipu Anda.
Biasanya scammer akan meminta Anda untuk melacak paket yang dikirim melalui link/tautan. Sehingga link tersebut berupa ‘package tracking app’ yang harus diinstal di ponsel. Ini sebenarnya adalah aplikasi yang akan membantu mereka melakukan kejahatan.
Tak jarang, mereka mengirimkan foto kemasannya agar meyakinkan. Namun tentu saja foto terkadang tidak memuat detail informasi penerima.
Idealnya, kurir tidak akan meminta Anda melacak paket melalui tautan. karena, pesta perdagangan elektronik sudah memberikan informasi pelacakan/status paket di aplikasi. Oleh karena itu, jika Anda menerima pesan yang berisi perintah pelacakan paket disertai tautan, jangan langsung mengkliknya.
2. Undangan Digital
Undangan digital biasanya dikirim untuk menggantikan versi konvensional. Apalagi jika kedua mempelai atau pemilik acara tinggal jauh dari penerima undangan. Umumnya, undangan digital sebenarnya adalah tautan (tautan) dapat diakses oleh penerima.
Dengan mengklik link tersebut, penerima akan diarahkan ke halaman yang berisi informasi tentang akad nikah. Nah, biasanya penerima diwajibkan untuk RSVP atas undangan digital ini. Beberapa juga menyertakan nomor rekening; sehingga para tamu tidak perlu lagi khawatir untuk memberikan bingkisan merah.
Saking populernya undangan digital, penipu memanfaatkannya untuk menguras akun korban. Mereka akan mengirimi Anda pesan seperti teman Anda mengirim undangan pernikahan. Ada detail acaranya, disertai link pendaftaran atau embed ‘undangan digital’.
Sayangnya, link dan embed ini tidak memuat detail event, melainkan menjadi tempat menguras akun Anda. Oleh karena itu, ketika Anda menerima undangan digital dari nomor tak dikenal, pastikan untuk memeriksa siapa yang mengirimkannya dan siapa pemilik program tersebut. Jangan langsung klik linknya ya?
3. Penipuan yang mengatasnamakan bank
Modus penipuan lainnya adalah mengatasnamakan bank tertentu. Mereka akan menggunakan berbagai cara untuk mencuri data Anda. Misalnya saat mengumumkan menang lotere atau ada perubahan biaya transfer bank.
Penipu ini akan meminta Anda untuk mengisi data pribadi Anda, sampai-sampai Anda diminta untuk memasukkan nama pengguna (nama belakang) DAN kata sandi. Ada juga yang mengharuskan Anda mengisi PIN ATM.
Jenis penipuan WhatsApp yang kami sebutkan di atas hanyalah beberapa contoh. Masih banyak modus penipuan lain yang biasa dilakukan oleh para penjahat. Misalnya penipuan yang mengatasnamakan perdagangan elektronik.
Biasanya mereka akan meminta kode OTP yang dikirimkan melalui SMS/WA. Jangan ucapkan kode OTP (kata sandi sekali pakai) kepada siapa pun karena dengan kode ini mereka dapat mengambil kendali atas akun Anda.
Cara mengatasi penipuan WhatsApp
Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ada beberapa pencegahan yang bisa Anda lakukan. Terutama untuk menangani penipuan WhatsApp.