Awal mula buyout perusahaan supercar ini bermula ketika Chrysler selaku pemilik Lamborghini tidak mampu melanjutkan kepemilikan perusahaan ini di tengah tekanan ekonomi.
Pada 21 Januari 1994, Lamborghini beralih ke perusahaan berbasis di Bermuda bernama Megatech. Namun, catatan sejarah Lamborghini kala itu hanya menyebut pembelinya sebagai ‘orang Indonesia tak dikenal’.
Belakangan diketahui Tommy dan Jody memiliki Megatech. Keduanya memiliki sekitar 60 persen saham, sedangkan sisanya dipegang oleh perusahaan Malaysia, MyCom Berhad.
Selain Lamborghini, Megatech juga tercatat sebagai pemilik perusahaan Vector. Ini adalah salah satu dari sedikit merek supercar Amerika yang sukses pada saat itu, tetapi tidak bertahan lama.