SEPUTARPANGANDARAN.COM, Yogyakarta – Kampus-kampus di tempat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) silih berganti bergerak menyuarakan keresahan dia pada penyelenggaraan pemerintahan pada ujung kepempinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, teristimewa mendekati pemilihan raya 2024 ini.
Pada Awal Minggu 5 Februari 2024, puluhan sivitas akademika baik guru besar juga pelajar berkumpul pada halaman kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta lalu menyuarakan seruan moral itu untuk publik.
“Hari-hari ini terus terjadi begitu banyak pengingkaran akhlak, etika dan juga sikap kenegarawanan yang dimaksud sangat berpotensi merusak prinsip-prinsip demokrasi yang digunakan susah payah telah dilakukan kita perjuangkan sejak era reformasi,” ujar dosen Fakultas Hukum UAD Yogyakarta Immawan Wahyudi mewakili para sivitas.
Sebagai akademisi, UAD Yogyakarta menyatakan bukan rela jikalau usaha berpuluh-puluh tahun institusi lembaga pendidikan pada menjaga keberhasilan dan juga peradaban bangsa, terdegradasi oleh sikap kemudian ambisi segelintir elit urusan politik yang tersebut tidaklah elok dipertontonkan terhadap rakyat Indonesia, khususnya menyongsong pemilihan 2024 ini.
“Kami mendesak presiden, menteri dan juga seluruh pengurus negara agar menjaga netralitas, tidaklah menggunakan sarana negara juga tiada mempolitisasi segala bentuk bantuan pemerintah yang dimaksud dikaitkan dengan kontestasi pemilihan raya tahun 2024,” kata dia.
Desakan itu menyusul maraknya aksi Jokowi serta beberapa pejabat pemerintahan yang mendekati Pemilihan Umum ini menebar bansos ke masyarakat. Tak terkecuali di area wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada waktu kunjungan Jokowi akhir Januari 2024 lalu.
Sivitas UAD Yogyakarta juga mendesak pimpinan kemudian seluruh aparat TNI kemudian Polri tetap memperlihatkan konsisten menjadi pelindung dan juga pengayom rakyat dengan berpegang teguh pada Sapta Marga TNI, dan juga Tribrata dan juga Catur Prasetya Polri.
Kepada Bawaslu kemudian Dewan Kehormatan Penyelenggara pemilihan raya juga seluruh elemen pengawas Pemilu, UAD Yogyakarta mendesak bersikap adil kemudian tegas pada menindak segala bentuk pelanggaran serta kecurangan Pemilu.
“Bawaslu harus bekerja tambahan keras, lebih banyak independen, dan juga lebih banyak berani untuk menjaga kualitas pemilihan raya yang tersebut sejalan dengan amanah konstitusi lalu Undang-Undang Pemilu,” kata dia.
Terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) serta seluruh jajaran pelaksana Pemilu, UAD Yogyakarta mendesak agar memverifikasi penyelenggaraan pemilihan raya berjalan dengan tertib, jujur, adil kemudian bermartabat.
“DPR RI sebagai perwakilan rakyat juga hendaknya segera menyesuaikan diri lalu bersikap sejalan dengan hati nurani publik Indonesia terkini,” kata dia.
UAD Yogyakarta pun mengajukan permohonan seluruh pengurus negara baik pada tingkat pusat maupun daerah, termasuk Presiden, Mahkamah Konstitusi dan juga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lebih banyak sanggup menjaga etika pemerintahan, etika jabatan dan juga etika pejabat.
UAD menyatakan seruan moral ini murni kegelisahan kampus demi menjaga keberadaan demokrasi sesuai dengan nilai Pancasila lalu UUD 1946.
“Seruan moral ini untuk penyelamatan demokrasi Indonesia yang tersebut kami tunjukkan untuk seluruh pengurus negara,” kata dia.
Pilihan Editor: Kritik Presiden Jokowi, Puluhan Guru Besar UMS Serukan Maklumat Kebangsaan dengan 8 Tuntutan
Sumber: Tempo