PANGANDARAN – Untuk efektivitas penanganan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 Orang Tanpa Gejala (OTG) di Kabupaten Pangandaran, pemerintah daerah kembali menyiapkan sarana tempat isolasi di setiap desa.
Berdasarkan data COVID-19 di Kabupaten Pangandaran tanggal 7 Februari 2021, kasus konfirmasi COVID-19, total 830 orang, sembuh 491 orang, pasien aktif 14 orang isolasi di RSUD Pandega, 306 orang isolasi mandiri dan 19 orang meninggal dunia.
Plh. Bupati Pangandaran Kusdiana mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan ke sekolah yang akan dijadikan tempat isolasi. Salah satunya adalah SDN 4 Babakan, Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran.
“Itu akan kita siapkan jadi tempat karantina orang tanpa gejala (OTG). Sekarang ke teman-teman camat dan kepala desa harus ada karantina khusus di masing-masing wilayah. Jadi seperti dulu,” ujar Kusdiana, Minggu, 7 Februari 2021.
Menurut Kusdiana, ke depan masing-masing desa harus menyiapkan minimal satu tempat isolasi terpusat. Ia membebaskan masing-masing desa untuk menggunakan gedung yang tersedia.
Gedung sekolah dinilai menjadi salah satu pilihan karena saat ini kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa di Pangandaran dilakukan secara daring dan luring.
Selain gedung sekolah, Pemkab Pangandaran juga telah menyiapkan puskesmas untuk merawat pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Dari total 15 puskesmas di Pangandaran, sembilan di antaranya sudah memiliki ruang rawat inap. Di sembilan puskesmas itu, sudah disiapkan masing-masing dua tempat tidur untuk merawat pasien tanpa gejala.
“Kalau untuk yang bergejala, kita ada dua tempat. Satu rumah sakit (RSUD Pandega) dan satunya lagi gedung SD di dekat rumah sakit,” kata Kusdiana.
Ia menjelaskan, RSUD Pandega hanya akan menangani kasus Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat. Sementara untuk pasien Covid-19 bergejala ringan akan ditempatkan di gedung SD yang lokasinya tak jauh dari RSUD Pandega.***