BERITA  

Sampling Swab Pedagang di Pasar Pananjung Gagal Dilakukan

SEPUTARPANGANDARAN.COM Pengambilan sampel dengan pemeriksaan Swab pedagang di pasar Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Senin (23/11/2020), gagal dilaksanakan.

Pasalnya, mayoritas pedagang beranggapan dengan dilakukan pemeriksaan Swab Covid-19, akan berdampak pada psikologi dan usahanya.

Diketahui, pengambilan sampling swab tersebut, pasca ditemukannya pedagang di Pasar Pananjung yang meninggal dunia karena positif Covid-19 disertai penyakit penyerta.

Ketua Himpunan Pasar Pananjung Pangandaran (HP2P) Arifin menjelaskan, ada beberapa hal kenapa pedagang pasar tidak bersedia di swab.

Yang pertama, lanjut Arifin, pengambilan sampling swab di pasar Pananjung sudah tiga kali dilaksanakan.

“Pengambilan sampling swab sudah tiga kali dilakukan di pasar Pananjung,” ujar Arifin, Senin, 23 November 2020.

Alasan kedua kata Arifin, pedagang pasar menganggap, bahwa pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia sudah 10 hari tidak datang ke kios nya.

“Mereka merasa tidak pernah kontak dengan pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia itu. Jadi tidak ada masalah dan tidak perlu dilakukan swab lagi,” ungkap Arifin.

Pantauan dilokasi, beberapa petugas UPTD Labkesda Dinas Kesehatan yang hendak melakukan pengambilan sampling swab serta Dinas Perdagangan, Koperasi Dan UMKM Kabupaten Pangandaran yang sejak pagi tiba di gedung kantor pasar Pananjung terpaksa membubarkan diri.

Baca juga:  Tebing Longsor, Tutup Badan Jalan di Sidamulih, Pangandaran  

Bersamaan dengan itu, Kadis Perdagangan, Koperasi dan UMKM Tedi Garnida, Kapolsek Pangandaran Kompol Suyadi, Danramil 1320/Pangandaran Mayor Inf. Ikeu Masrika, Camat Pangandaran Drs. Yadi Setiadi, Sekretaris Satpol PP Bangi dan Kepala UPTD Labkesda Kabupaten Pangandaran Aang Saefulrahmat usai menghadiri rapat koordinasi percepatan penanganan dan pemulihan ekonomi saat pandemi Covid-19 yang dipimpin Sekretaris Daerah Kusdiana, langsung melakukan rapat di aula Kecamatan Pangandaran bersama perwakilan dari HP2P untuk menindaklanjuti rencana pengambilan sampling swab yang batal dilakukan.

Dalam rapat di aula Kecamatan Pangandaran, Kadis Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kab Pangandaran Tedi Garnida mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan edukasi dan sosialisasi terkait penetapan protokol kesehatan kepada para pedagang pasar sambil memberikan bantuan berupa masker.

Tedi mengatakan, disamping dirinya ingin menyelamatkan ekonomi pedagang saat pandemi Covid-19, juga perlu dilakukan pemeriksaan swab.

“Dengan pengambilan sampling swab, kita ingin ada sampel bahwa pasar Pananjung itu steril,” ujar Tedi yang didampingi Kabid Pasar Arip Basari.

Tedi menganalisa, alasan kenapa pedagang pasar Pananjung berkeberatan untuk dilakukan swab ada beberapa faktor yaitu adanya rasa takut sakit saat diswab, rasa takut apabila hasil swab dinyatakan positif dan takut warung atau kiosnya sepi pembeli jika hasil swabnya positif. Analisa tersebut sesuai apa yang disampaikan oleh Kepala UPTD Labkesda Aang Saefulrahmat.

Baca juga:  Dilaporkan Hilang, Warga di Pangandaran Ini Ditemukan Selamat di Gua Angker

Tedi mengatakan, di pasar Pananjung Pangandaran berjumlah 1.042 pedagang.

Kapolsek Pangandaran Kompol Suyadi yang didampingi Danramil Pangandaran Mayor Inf Ikeu Masrika mengatakan, TNI-Polri hampir setiap hari melakukan operasi yustisi untuk melakukan edukasi dan sosialisasi tentang protokol kesehatan dan 3M kepada masyarakat.

“Tujuan pengambilan sampling swab terhadap pedagang pasar Pananjung, dalam hal ini Dinas Perdagangan bisa merekomendasikan bahwa pasar Pananjung sudah steril dari Covid-19,” tutur Suyadi.

Seperti yang sudah dilakukan terhadap hotel dan restoran yang ada dikawasan obyek wisata pantai Pangandaran belum lama ini, kata Suyadi, pihak Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) bisa memberikan rekomendasi bahwa hotel dan restoran sudah steril dan bisa dikunjungi oleh pengunjung.

“Jadi pengambilan sampling swab itu untuk meyakinkan bahwa pasar Pananjung steril dan nyaman untuk dikunjungi. Itu saja. Jadi gak perlu takut diswab,” ujarnya.

Apalagi menurut Suyadi, pasar Pananjung Pangandaran berada di daerah kawasan obyek wisata dan pasar terbesar yang ada di Kabupaten Pangandaran, harus dijaga protokol kesehatan (prokes) nya supaya pembeli merasa nyaman ketika datang ke pasar.

Baca juga:  Pangandaran Turun Level, Masuk Zona Kuning Covid-19

“Maka kewajiban kita harus menjaga prokesnya juga,” kata Suyadi yang dihamini Danramil Pangandaran Ikeu Masrika.

Sementara Camat Pangandaran Yadi Setiadi menambahkan, perlu adanya kesadaran dari semua pihak terutama pedagang pasar Pananjung Pangandaran untuk pengambilan sampling swab tersebut demi kebaikan bersama.

Sementara untuk jadwal pengambilan sampling swab akan dijadwalkan ulang setelah Pengurus HP2P menerima surat dari Dinas Perdagangan tentang rencana pengambilan sampling swab tersebut.***