Setelah menempuh perjalanan miliaran km bersama wahana antariksa (Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification and Security – Regolith Explorer) , sampel batu lalu debu dari Asteroid Bennu sukses sampai ke Bumi.
NASA, dalam keterangan dalam situs resminya, mengungkap kapsul itu mendarat pada Minggu (24/9) pukul 08.52 MDT (21.52 WIB), pada area yang mana ditargetkan pada Area Uji dan juga Pelatihan Utah milik Departemen Pertahanan AS, dekat Salt Lake City.
“Selamat kepada tim OSIRIS-REx atas misi yang mana sempurna – pengembalian sampel asteroid Amerika pertama dalam sejarah – yang akan memperdalam pemahaman kita tentang selama usul tata surya kita kemudian pembentukannya,” kata kata Direktur NASA Bill Nelson.
Dalam waktu satu setengah jam, kapsul hal tersebut diangkut dengan helikopter ke ruang steril sementara yang digunakan didirikan di area hanggar pada tempat latihan. Di lokasi itu, kapsul tersebut dialiri nitrogen.
Nitrogen digunakan dalam pembersihan sampel dikarenakan merupakan gas yang tidaklah berinteraksi dengan sebagian besar material kimia lainnya. Alirannya yang digunakan terus menerus ke dalam wadah sampel di dalam dalam kapsul akan mencegah kontaminan Bumi dan tetap murni untuk analisis ilmiah.
NASA menyebut sampel yang dimaksud dikumpulkan dari Bennu “akan membantu para ilmuwan di tempat seluruh dunia menyebabkan penemuan untuk lebih banyak memahami pembentukan planet juga jika usul komponen organik kemudian air yang digunakan menyebabkan kehidupan pada Bumi.”
Selain itu, ini memberikan manfaat bagi seluruh umat manusia dengan mempelajari lebih banyak lanjut tentang asteroid yang berpotensi berbahaya.
“Terlebih, Bennu adalah asteroid yang berpotensi berbahaya, kemudian apa yang mana kita pelajari dari sampelnya akan membantu kita tambahan memahami jenis asteroid yang dimaksud mungkin menghadang kita,” ungkap Nelson.
Sampel Bennu yang diperkirakan berukuran 8,8 ons atau 250 gram diangkut dalam tabung yang mana belum dibuka dengan pesawat ke Johnson Space Center NASA dalam Houston pada Senin (25/9).
Para ilmuwan akan membongkar tabung tersebut, mengekstraksi, lalu menimbang sampelnya. Selain itu, merek menghasilkan inventarisasi bebatuan kemudian debu, untuk kemudian mendistribusikan sampel Bennu itu kepada para ilmuwan di area seluruh dunia.
Perjalanan panjang
OSIRIS-REx sendiri diluncurkan pada 8 September 2016. Tim NASA kemudian memandunya hingga tiba dalam Asteroid Bennu pada 3 Desember 2018, melalui pencarian tempat pengambilan sampel yang mana aman antara 2019 hingga 2020.
Pengambilan sampel diimplementasikan pada 20 Oktober 2020, dan juga perjalanan pulang mulai tanggal 10 Mei 2021.
Secara keseluruhan OSIRIS-Rex menempuh hampir 6,4 miliar km perjalanan pulang pergi Bumi-Bennu selama 7 tahun.
“Hari ini menandai tonggak sejarah yang luar biasa tidaklah semata-mata bagi tim OSIRIS-REx tetapi juga bagi sains secara keseluruhan,” kata Dante Lauretta, peneliti utama OSIRIS-REx di dalam Universitas Arizona, Tucson.
“Keberhasilan mengirimkan sampel dari Bennu ke Bumi merupakan kemenangan kecerdasan kolaboratif dan juga bukti atas apa yang dimaksud dapat kita capai jika kita bersatu dengan tujuan yang dimaksud sama,” imbuh dia.
Namun, Lauretta menegasakan hal ini cuma sebuah awal. “Kami sekarang mempunyai kesempatan yang digunakan belum pernah terjadi sebelumnya untuk menganalisis sampel ini serta menggali lebih tinggi dalam rahasia tata surya kita.”
Setelah melakukan perjalanan miliaran km ke Bennu dan juga kembali lagi ke Bennu, pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx melepaskan kapsul sampelnya menuju atmosfer bumi pada pukul 17.42 WIB.
Saat itu, pesawat ruang angkasa tersebut berada 63.000 mil (102.000 kilometer) dari permukaan Bumi atau sekitar sepertiga jarak dari Bumi ke Bulan.
Melaju dengan kecepatan 27.650 meter per jam (44.500 km per jam), kapsul hal tersebut menembus atmosfer pada 21.42 WIB, untuk kemudian masuk di area lepas pantai California, AS, pada ketinggian sekitar 83 mil (133 kilometer).
Dalam 10 menit, kapsul mendarat di dalam jangkauan militer. Dalam perjalanannya, dua parasut berhasil dikerahkan untuk menstabilkan lalu memperlambat kapsul hingga kecepatan 11 meter per jam (18 km per jam) saat mendarat.
“Seluruh tim menikmati hari ini, tapi ini adalah antisipasi terfokus terhadap peristiwa penting yang mana dijalani oleh tim yang digunakan sudah mempersiapkan diri dengan baik,” kata Rich Burns, manajer proyek OSIRIS-REx dalam Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di dalam Greenbelt, Maryland.
Radar, inframerah, serta instrumen optik di tempat udara dan juga di tempat darat melacak kapsul itu hingga koordinat pendaratannya di tempat dalam area jangkauan 36 mil x 8,5 mil (58 kilometer x 14 kilometer).
Dalam beberapa menit, tim pemulihan dikirim ke lokasi kapsul untuk memeriksa serta mengambilnya. Tim menemukan kapsul dalam kondisi baik pada pukul 22.07 WIB.
Tim kemudian memutuskan bahwa kapsul yang disebut aman untuk didekati. Dalam waktu 70 menit, mereka membungkusnya untuk diangkut dengan aman ke ruang bersih sementara di dalam lokasi dan menjalani “pembersihan nitrogen.”
Sumber: CNN Indonesia