Belakangan, pasar tablet Android sedang ramai dengan berbagai macam pilihan, terutama di kelas mid-range. Xiaomi turut meramaikan pasar tablet baru tahun ini dengan produk baru mereka, Xiaomi Pad 6, yang sangat menarik perhatian.
Setelah dua tahun lalu Xiaomi Indonesia menghadirkan Xiaomi Pad 5 yang cukup menggemparkan pasar dengan spesifikasi ala flagship dan harga Rp 5 juta, tahun ini hadir Xiaomi Pad 6 dengan spesifikasi lebih baik dan harga yang sama persis.
Layar 11 inci dengan refresh rate 144hz, kamera depan dengan fitur FocusFrame dan posisi yang lebih natural untuk video conference, chipset Snapdragon 870, konfigurasi memori 8/256GB – sejumlah improvement dibandingkan versi sebelumnya yang membuat saya tertarik untuk mencoba Xiaomi Pad 6 untuk digunakan sehari-hari. Apakah tablet besutan raksasa teknologi asal Tiongkok ini lebih baik dari generasi sebelumnya, dan bagaimana pengalaman ketika menggunakannya untuk harian?
Simak review ini lebih lanjut ya, Gizmo friends!
Desain
Di sisi desain, saya sangat menyukai improvement yang ada pada Xiaomi Pad 6 dibandingkan pendahulunya. Bila Pad 5 masih menggunakan bahan plastik frosted di bagian belakang, Pad 6 datang dengan bahan full aluminum di sekujur bodi. Rasa ketika memegang tablet ini tidak mencerminkan harganya yang ‘hanya’ Rp 5 juta, lebih mirip iPad Pro yang jauh lebih mahal – sangat mewah! Ukurannya pun tipis dengan ketebalan 6,51mm dan bobot yang ringan di 490 gram.
Pada bagian samping, terdapat tiga mikrofon dan empat speaker. Ada slot yang seharusnya menjadi tempat penyimpanan kartu SIM, namun tidak dapat dibuka karena Xiaomi Pad 6 di Indonesia hanya tersedia dalam pilihan WiFi-only. Ketersediaan port tergolong minimalis karena Xiaomi Pad 6 hanya memiliki satu port USB-C. Modul kamera 13MP dengan dual LED flash terlihat menonjol di belakang, dan terdapat pin konektor magnetik untuk koneksi ke keyboard case.
Bisa dibilang, Xiaomi Pad 6 punya desain yang menawan untuk kelasnya. Simple, namun menggunakan bahan bodi yang berkualitas dan layout yang rapih. Warna Mist Blue pada unit yang saya gunakan juga turut mendukung tampilan tablet ini yang terlihat ‘adem’ di mata.
Layar
Xiaomi Pad 6 membawa upgrade spesifikasi yang bisa dibilang signifikan pada layar. Ukurannya masih sama-sama 11 inci dengan resolusi 2880×1800, begitu pula panelnya yang menggunakan IPS. Namun, kini layar Xiaomi Pad 6 hadir dengan refresh rate 144Hz. Efeknya saya rasakan betul ketika scrolling antar menu dan berpindah-pindah aplikasi – pergerakan pada layar tablet ini terlihat super smooth! Perbedaannya terasa signifikan dengan generasi sebelumnya, termasuk pula respon layar sentuh yang kini lebih baik dan mendukung pengguna yang ‘tidak sabaran’.
Panel IPS yang digunakan Xiaomi Pad 6 juga memiliki kualitas yang memuaskan untuk harga Rp 5 juta. Layarnya telah mendukung kalibrasi warna DCI-P3 serta HDR10 dan Dolby Vision, sangat menyenangkan kala saya menonton film dengan Netflix dan Disney Hotstar karena mata dimanjakan dengan warna yang tampil vivid dan hidup. Layar terasa rapat dengan kaca Gorilla Glass 3, dan kacanya sendiri terasa smooth dengan oleophobic coating yang mumpuni.
Rasio layar 16:10 membuat Xiaomi Pad 6 nyaman digunakan di posisi landscape. Pada posisi portrait, rasanya agak terlalu panjang ke bawah. Melihat dari spesifikasi layar dan apa yang saya rasakan ketika digunakan harian, tablet ini lebih cocok digunakan dengan posisi landscape dengan keyboard case.
Kamera
Pada umumnya, salah satu alasan orang membeli tablet adalah untuk video conference. Oleh karena itu, kamera depan menjadi highlight utama yang tak boleh luput dari pembahasan. Bagian ini sendiri menjadi improvement utama pada Xiaomi Pad 6, karena kini posisinya digeser ke posisi atas bila tablet ditaruh di posisi landscape – natural, seperti pada laptop. Hasil foto dan video dari kamera Mi Pad 6 dapat kamu akses di galeri google photos ini.
Resolusi 8MP terbilang standar, namun angle ekstra lebar pada lensa sangat berguna untuk menampilkan sudut pandang yang lebih luas (memperbaiki kekurangan Mi Pad 5 yang sudutnya kurang luas!) dan mendukung fitur FocusFrame. FocusFrame sendiri berfungsi seperti Center Stage pada iPad, kamera akan selalu mengikuti wajah pada saat melakukan video conference sehingga kita bisa lebih bebas bergerak – fitur yang belum banyak digunakan oleh pesaing di rentang harga serupa.
Kualitas kamera depan sendiri sangat memuaskan, terlihat tajam dengan skin tone yang natural walau resolusinya hanya 8MP. Digunakan untuk berfoto, ia dapat melawan backlight berkat photo processing yang mumpuni. Hasil videonya tak kalah bagus, mikrofon dapat menangkap suara dengan jernih dan empuk. Gambar juga terlihat jelas dan tentunya presentable kala digunakan untuk online meeting.
Kamera belakang hadir sebagai pelengkap dengan resolusi 13MP dan bukaan f/2.2. Hasilnya menurut saya oke banget, terkadang malah lebih bagus dari Redmi 12 yang saya review pada keadaan luar ruangan dan dalam ruangan dengan cahaya yang mencukupi! Saya rasa image processing dari chipset kelas flagship punya andil di sini, terlihat dari bagusnya dynamic range dan warna yang dihasilkan. Ia baru terlihat kurang memadai saat intensitas cahaya berkurang, bukaan f/2.2 belum cukup mumpuni untuk menangkap cahaya. Setidaknya kamera belakang dilengkapi dengan night mode serta dapat digunakan dalam keadaan ‘darurat’ (seperti saat baterai smartphone habis) atau untuk foto kertas dan dokumen.
Fitur
Saya cukup penasaran dengan MIUI 14 yang ada di Xiaomi Pad 6. Pasalnya, MIUI versi sebelumnya di Xiaomi Pad 5 terbilang kurang handal dalam mengakomodir multitasking ala desktop experience. Lalu, aplikasi seringkali terlihat seperti tampilan pada smartphone yang diperbesar – tidak memanfaatkan luas layar yang lebih besar pada tablet dengan efektif.
Ketika saya gunakan sehari-hari, saya tidak menemukan adanya fitur desktop mode (seperti yang ada pada tablet Huawei maupun Samsung di kelas yang sama) pada Xiaomi Pad 6. Tampilan UI sekilas masih tampak seperti MIUI pada smartphone yang diperbesar. Cukup disayangkan, mengingat desktop mode dapat menunjang produktivitas saat dipakai bekerja dengan lebih optimal.
Walaupun begitu, aktivitas multitasking tetap dapat berjalan dengan baik karena aplikasi dapat ditampilkan secara side-by-side (split screen) maupun floating window. Besar tampilan apps dan posisinya dapat diatur. Jumlah maksimal aplikasi yang dapat berjalan dengan mode ini adalah masing-masing dua untuk split screen dan dua untuk floating – jadi total empat aplikasi dapat diakses secara bersamaan.
Fitur-fitur fungsional yang ada pada MIUI seperti Dual Apps atau kustomisasi tampilan yang lengkap, tersedia pada Xiaomi Pad 6. Ada satu fitur baru yang menarik yakni Conference Tools – fitur yang dapat diaktifkan pada saat melakukan video conference atau panggilan video. Kala fitur ini diaktifkan, saya bisa mengakses fitur beautify, subtitle transcription, dan FocusFrame – semuanya saya rasa efektif dalam menunjang kegiatan meeting online.
Aksesori Xiaomi Pad 6
Xiaomi menyediakan dua aksesoris tambahan yang dapat dibeli terpisah atau dibeli dalam satu bundle bersama Xiaomi Pad 6 yang rasanya tidak boleh terlewatkan untuk dibahas karena menyangkut produktivitas yang dapat dilakukan dengan tablet ini.
Kedua aksesoris tersebut ialah Keyboard Case dan Xiaomi Smart Pen 2nd generation. Masing-masing dibanderol seharga Rp 999.000 dan saya berkesempatan untuk menggunakan keduanya secara bersamaan.
Keyboard case untuk Xiaomi Pad 6 berbentuk seperti folio case dengan bahan kulit sintetis hitam yang terlihat mewah. Cara memasangkannya dengan Xiaomi Pad 6 sangat mudah, cukup tempelkan ke bagian bodi belakang dan case akan menempel dengan erat berkat magnet yang disematkan. Tiga pin pogo di bagian belakang menjembatani koneksi antara keyboard dan tablet, dan tidak menggunakan koneksi Bluetooth sehingga Keyboard harus digunakan dengan posisi case menempel pada tablet.
Saya menggunakan keyboard case untuk mengetik naskah review ini dan saya menyukai bahan tuts keyboard yang premium, plastik smooth (seperti keyboard MacBook Pro yang biasa saya gunakan) dan bukan plastik kasar.
Ukuran tutsnya pas dan tidak mengganggu flow mengetik saya, begitu juga key travel 1,3mm yang terasa empuk. Satu keluhan ada pada angle tablet yang tidak bisa diatur, membuat saya merasa kurang nyaman di beberapa kondisi (misal ketika meja terlalu rendah atau mengetik sambil duduk bersila di lantai).
Berpindah ke Xiaomi Smart Pen 2nd generation, pen ini dapat langsung dikoneksikan dengan Mi Pad 6 hanya dengan menempelkannya pada bodi bagian samping dan menyalakan Bluetooth. Pengecasan dilakukan secara wireless kala pen menempel pada bodi tablet, dan daya tahannya awet – saya tidak pernah mengalami kehabisan baterai walau menggunakannya seharian untuk menggambar sketsa.
4096 level pressure sensitivity pada Xiaomi Smart Pen 2nd generation membuatnya terasa natural kala digunakan untuk menggambar. Latencynya pun minim, saya merasa nyaman kala menggunakannya untuk menulis di notes dan menggambar di Autodesk SketchBook. Selain itu, ada dua tombol pada bodi pen yang berguna untuk berpindah-pindah slide saat sedang menayangkan slide – tak hanya untuk menggambar, tapi juga dapat diandalkan saat digunakan untuk presentasi!
Performa
Mengusung chipset flagship (keluaran Januari 2021), Xiaomi Pad 6 menggunakan Qualcomm Snapdragon 870 dengan CPU octa-core clock speed tertinggi 3.2GHz dan fabrikasi 7 nm – pembaruan dari Xiaomi Pad 5 yang menggunakan Snapdragon 860. Konfigurasi memori turut diperbarui dengan RAM 8GB dan memori internal 256GB (UFS 3.1) sebagai standar. Dengan spesifikasi seperti demikian, bagaimana performanya kala digunakan sehari-hari?
Chipset yang digunakan memang bukan chipset terkini, statusnya sudah menjadi chipset mantan flagship. Namun, Snapdragon 870 sendiri terkenal stabil dan tidak panas. Saya turut merasakan kelebihan dari chipset ini ketika menggunakan Xiaomi Pad 6 – ia tak pernah terasa tidak stabil ataupun panas.
Sebagai orang yang tangannya cepat sekali bergerak kala menyentuh layar, Xiaomi Pad 6 dapat mengikuti ritme saya tanpa ngos-ngosan. Chrome dengan puluhan tab, office dan PDF reader, notes, Youtube untuk mendengarkan lagu, memantau sosial media, semuanya dapat dijalankan secara bersamaan dengan smooth.
Pengalaman paling berkesan adalah ketika saya menggunakannya untuk edit video dengan VN dan CapCut – preview dan rendering video 1080p dan 2K berjalan dengan mulus, membuat tablet ini layak digunakan untuk video editing!
Bagaimana bila Xiaomi Pad 6 digunakan untuk bermain game? Saya mengujinya dengan tiga game – Mobile Legends, Car Driving Indonesia (game simulasi di Roblox yang cukup berat), dan Genshin Impact. Bermain Mobile Legends dengan setting maksimal dan tetap mendapat FPS kompetitif bisa dilakukan dengan mudah oleh tablet ini.
Aksesori keyboard dapat digunakan di CDID seperti bermain di laptop dan game berjalan mulus di setting mid-high. Genshin Impact yang terkenal berat, dapat saya mainkan dengan FPS yang nyaman di settingan medium. Bagi saya, pengalaman gaming pada Xiaomi Pad 6 sudah memuaskan untuk sebuah tablet di harga Rp 5 juta.
Baterai
Di balik tipisnya bodi Xiaomi Pad 6, terdapat baterai berkapasitas 8840 mAh yang terbilang mumpuni. Untuk menguji kemampuannya, saya menggunakan tablet ini di berbagai skenario – dari ringan sampai berat. Baterainya sukses menemani aktivitas saya tanpa harus sering silaturahmi dengan charger!
Penggunaan Xiaomi Pad 6 secara ringan seperti baca PDF, scrolling timeline Twitter dan Instagram Stories, serta browsing dengan Google Chrome dengan durasi sekitar 4-5 jam sehari membuat baterai tablet berkurang dari 100% menjadi 15% dalam tiga hari. Bila digunakan untuk bekerja seperti Zoom meeting dan mengolah data dengan Google Docs dan Office 365, baterai dapat bertahan dari pagi hari hingga besok pagi. Bagaimana bila digunakan untuk bermain game? Tablet ini dapat bertahan dari pagi hingga sore untuk bermain Mobile Legends.
Charging dapat dilakukan dengan power adapter 33w dan kabel USB-C berwarna putih yang disediakan dalam paket penjualan. Xiaomi Pad 6 sendiri mendukung fast charging dari Quick Charge, Power Delivery, dan Mi Fast Charging. Proses charging dari 20% sampai 100% memakan waktu kurang dari 2 jam, catatan waktu yang biasa saja – namun wajar mengingat baterai 8840 mAh cukup besar untuk dicharge dengan adapter 33w.
Kesimpulan
Saya rasa, apa yang ditawarkan Xiaomi Pad 6 dengan harga Rp 4.999 juta – harga yang sama dengan Xiaomi Pad 5 selaku pendahulunya – masih layak disebut steal deal. Desain semakin premium, layar semakin bagus, performa yang ciamik untuk digunakan sehari-hari serta kenyamanan penggunaan yang tinggi dengan suhu adem dan baterai awet, inilah tablet yang sangat pas untuk digunakan harian. Kelengkapan aksesoris yang dapat dibeli secara resmi juga turut menyumbang kenyamanan memakainya.
Adapun sejumlah kekurangan tetap diwarisi dari pendahulunya. Ketiadaan fingerprint sensor, opsi cellular dengan GPS, dan desktop mode pada MIUI menjadi poin yang harus Gizmo friends pertimbangkan sebelum membelinya. Bila kekurangan tersebut tak menjadi masalah, saya sangat merekomendasikan Xiaomi Pad 6 untuk Gizmo friends miliki!
Spesifikasi Xiaomi Pad 6
General
Device Type |
Tablet |
Model / Series |
Xiaomi Pad 6 |
Released |
08 August, 2023 |
Status |
Available |
Price |
IDR4.999.000 (8/256GB) |
Platform
Chipset |
Qualcomm SM8250-AC Snapdragon 870 5G (7 nm) |
CPU |
Octa-core (1×3.2 GHz Kryo 585 & 3×2.42 GHz Kryo 585 & 4×1.80 GHz Kryo 585) |
GPU |
Adreno 650 |
RAM (Memory) |
8GB |
Storage |
256GB |
External Storage |
None |
Operating System |
Android 13 |
User Interface |
MIUI 14 |
Design
Dimensions |
254 x 165.2 x 6.5 mm |
Weight |
490 gram |
Design Features |
Colors: Gravity Gray, Mist Blue Armor Aluminum unibody IP68 |
Battery |
8840 mAh mendukung fast charging 33W |
Display
Screen Type |
IPS LCD Touchscreen |
Size and Resolution |
11” 2880 x 1800 pixels, 144Hz |
Touch Screen |
Yes |
Features |
144Hz Refresh Rate HDR10 Dolby Vision 550 nits brightness |
Network
Network Frequency |
WiFi |
SIM |
None |
Data Speed |
– |
Camera
Multi Camera |
Yes (Rear & Front) |
Rear |
13 MP, f/2.2, PDAF |
Front |
8MP, f/2.2 ultrawide |
Flash |
Dual-LED Flash |
Video |
4K 30fps front, FHD 30fps rear |
Camera Features |
Portrait, pro mode, night mode |
Connectivity
Wi-fi |
Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/a/6, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot |
Bluetooth |
5.2, A2DP, LE |
USB |
USB Type-C 2.0, reversible connector; magnetic connector |
GPS |
No |
HDMI |
No |
Wireless Charging |
No |
NFC |
|
Infrared |
No |
Smartphone Features
Multimedia Features |
Loudspeaker with stereo speakers (4 speakers) Dolby Atmos |
FM Radio |
No |
Web Browser |
HTML5 |
Sensors |
accelerometer, gyro, proximity |