SEPUTARPANGANDARAN.COM – Sebanyak 47 orang warga mengalami keracunan massal. Diduga berasal dari makanan di salah satu acara syukuran warga di Dusun/Desa Padaherang, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran.
Akibatnya korban harus menjalani perawatan di sejumlah puskesmas dan RSUD Pandega Pangandaran.
Kepala Puskesmas Padaherang Suryati, membenarkan adanya peristiwa keracunan makanan yang mengakibatkan puluhan warga harus dirawat untuk mendapatkan penanganan medis.
Hanya saja dirinya belum bisa memberikan keterangan berapa jumlah pasti warga yang mengalami keracunan makanan tersebut.
“Kami masih melakukan rekap berapa warga yang mengalami keracunan dan ditangani tenaga medis,” ujar Suryati, Jumat 4 September 2020.
Namun kata Suryati, untuk korban yang rawat inap jumlahnya ada sebanyak 26 orang, sisanya rawat jalan,” ujarnya.
Menurut Suryati, awalnya korban mengalami keluhan sakit perut, mual lalu muntah-muntah, pusing dan buang air besar, kemudian korban dilarikan ke tiga puskesmas yakni Puskesmas Padaherang, Mangunjaya, Kalipucang dan ke RSUD Pandega Pangandaran.
Saat dikonfirmasi Kapolsek Padaherang melalui Kanit Reskrim Bripka Dani Erwanto membenarkan kejadian keracunan yang diduga bersumber dari makanan di acara syukuran 4 bulanan yang terjadi pada hari Rabu, 2 September 2020 di rumah salahsatu warga di Dusun Padaherang Rt 09 Rw 02 Desa Padaherang Kec. Padaherang Kab. Pangandaran.
“Kami pun sudah memeriksa beberapa saksi,” ujar Dani.
Menurut keterangan dari saksi-saksi, setelah menyantap makanan para tamu undangan mengalami muntah-muntah, diare dan pusing.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh jajaran Unit Reskrim Polsek Padaherang, pada hari Rabu, 2 September 2020 sekira pukul 16.00 WIB salah satu warga mengadakan acara syukuran 4 bulanan dirumahnya.
Dalam acara tersebut, penyelenggara syukuran menyediakan makanan untuk tamu undangan berupa kacang kering, bolu kijing, agar-agar, buras, air mineral ukuran gelas merk Fountain untuk disantap di tempat tersebut.
Selesai acara para tamu undangan diberi/dibekali hidangan untuk dibawa ke rumah, yang berisi nasi putih, mie, bihun, telur rebus, mie, tempe, tahu, ketupat ketan, sayur cabe dan kerupuk.
“Kemudian keesokan harinya, Kamis 3 September 2020 sekira pukul 02.00 WIB salah seorang warga yang merupakan tamu undangan mengalami muntah-muntah, diare dan kepala pusing.
Kejadian yang sama diikuti oleh beberapa warga lainnya, sehingga harus ditangani oleh tenaga medis,” ujar Dani.
Dirinya menambahkan, saat ini jajarannya sedang melakukan pendalaman atas kasus keracunan massal tersebut.***