KabarOto.com – Menarik perhatian konsumen di tanah air, berbagai kebijakan terkait kendaraan ramah lingkungan terus dikeluarkan pemerintah. Melihat hal tersebut, produsen sepeda motor listrik Smoot bersiap meningkatkan target penjualan sepanjang 2023.
“Targetnya sebelum ada informasi subsidi, tahun ini 50.000 unit. Tapi karena ada informasi subsidi, mungkin target ini bisa ditingkatkan,” ujar Rosyeni, Director of Sales and Partnership Smoot and Swap di Jakarta.
Meski bersedia menaikkan target penjualan, Rosyeni menegaskan pihaknya belum bisa menentukan kenaikan yang akan diupayakan sepanjang 2023. Apalagi, belum ada mekanisme pasti kepastian subsidi yang akan diberikan.
Baca Juga: Kurir TiKi Akan Pakai Motor Listrik Halus Untuk Kirim Barang
“Untuk kenaikan angka atau persentase berapa, kami tentu belum tahu karena mekanisme subsidinya juga belum diketahui secara pasti. Kami masih menunggu dan melihat,” ujarnya.
Sebelumnya, Taufiek Bawazier, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), mengatakan kebijakan subsidi kendaraan listrik di Indonesia masih dalam tahap evaluasi.
Informasi terakhir, tidak semua orang bisa mendapatkan subsidi ini, hanya kelompok masyarakat yang benar-benar membutuhkan dan memiliki anggaran terbatas yang akan menerimanya.
“Sebenarnya insentifnya, kalau tujuan kita tunduk pada objek. Dari awal saya bilang itu kemampuan,” kata Taufiek.
Baca Juga: Tidak Semua Orang Bisa Dapat Hibah Motor Listrik, Ini Syaratnya
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sendiri mengusulkan syarat untuk mendapatkan subsidi sepeda motor listrik adalah masyarakat yang sangat membutuhkan sepeda motor. Peraturan subsidi juga sedang diatur oleh Kementerian Keuangan. Termasuk persyaratan model dan tingkat kandungan lokal dalam negeri.
“Kawasan itu masih milik Kemenkeu, kami hanya mengusulkan. Usulan dalam konteks industri yang memang dibangun secara internal, siapa yang memiliki TKDN, siapa yang akan memberikan nanti, harus diverifikasi dengan data nasional yang ada” , kata Taufiek .