Merah Putih. dengan – Polda Metro Jaya mewanti-wanti hingga 3.598 pegawai untuk melakukan demo keselamatan menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 2 Tahun 2022 (Perppu Cipta Kerja) di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Selasa siang.
“Sebanyak 3.598 personel yang terdiri dari 2.473 Pokja, 345 staf Investigasi dan 861 pendamping dari Mabes Polri, TNI dan Pemda”, kata Kabag Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko dalam pernyataan tertulis di Jakarta.
Baca juga:
Paripurna DPR tidak mengesahkan Perpu Cipta Kerja
Penjagaan akan dilakukan di sekitar gedung DPR RI dan di sekitarnya yang dianggap penting untuk pengawasan.
Diperkirakan kegiatan ini diikuti ribuan massa yang terdiri dari berbagai elemen, salah satunya buruh.
Trunoyudo mengimbau kepada seluruh massa untuk melakukan demonstrasi dengan tertib dan tidak membawa senjata api atau senjata tajam.
Dia juga berharap tidak ada kelompok anarkis yang menyusup ke massa untuk menghindari kemungkinan kerusuhan.
Baca juga:
Perppu Cipta Kerja dibawa ke rapat paripurna DPR
Sebelumnya, undangan juga disebar atas nama Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBH) melalui pesan WhatsApp, mengundang tim media untuk meliput acara tersebut.
“Kami, Ultimatum Rakyat Indonesia dan gerakan Protes Rakyat yang terdiri dari ratusan buruh, tani, mahasiswa, perempuan dan organisasi kerakyatan akan melakukan aksi menduduki Gedung DPR RI hingga Pemerintah mencabut Perppu Cipta Kerja,” ujar pesan undangan.
Aksi dijadwalkan mulai pukul 11.00 WIB dan hanya akan berlangsung di satu lokasi yakni di depan gedung DPR Senayan.
Baca juga:
DPR Terima Karya Cipta dan Kejutan Perppu Pilkada