KLIEN Restoran Gastronomi Nusa Indonesia di Kemang, Jakarta Selatan peduli dengan cara restoran menanganinya. Mereka bertanya kepada restoran apakah mereka harus menggunakan minyak goreng ramah lingkungan di setiap hidangan.
Jika tidak, mereka beralih ke menu yang tidak digoreng. Bagi mereka, mengonsumsi makanan yang diolah dengan minyak jelantah ekologis adalah cara nyata berkontribusi terhadap perlindungan lingkungan.
Baca juga:
Pentingnya kombinasi makanan sehat setelah olahraga
“Ekstrim sekali di restoran kelas A. Mereka (pelanggan) akan memesan makanan selain gorengan,” kata pemilik restoran Gastronomi Nusa Indonesia Chef Ragil Imam dalam acara talk show yang dipandu oleh WWF Indonesia di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Senin ( 26/6).
Menurut Ragil, saat ini banyak masyarakat di Indonesia yang mulai sadar akan kondisi lingkungan. Mereka melakukan langkah kecil untuk lingkungan dengan mengkonsumsi makanan olahan menggunakan minyak goreng ramah lingkungan.
Ngomong-ngomong, menurut Ragil, kekhawatiran ini datang dari anak muda. Seperti di restoran Warung Pasta milik Chef Ragil, beberapa pengunjung muda mengkhawatirkan jenis minyak yang digunakan untuk mengolah makanan.
Menurut perwakilan WWF Indonesia Angga Prathama, minyak goreng ramah lingkungan ini dikelola dengan pengolahan yang memenuhi aspek keberlanjutan.
“Dalam produksinya, perusahaan menerapkan aspek berkelanjutan yaitu memperhatikan lingkungan, sosial dan ekonomi”, ujar Angga yang juga hadir dalam kesempatan daring tersebut.
Baca juga:
Kampanye ‘Cool to Eat’ mengajak generasi muda untuk mengkonsumsi makanan sehat
Minyak goreng ekologi memiliki karakteristik khusus dalam kemasannya. Terdapat label ‘ramah lingkungan’ pada kemasan di bawah label halal. Minyak goreng ramah lingkungan tersedia di pasaran, salah satunya di supermarket Superindo dan dijual dengan harga khusus untuk menarik pelanggan dan mulai menyadari pentingnya ikut serta menjaga kelestarian lingkungan, yang bisa dimulai dari dapur. .
Minyak goreng ramah lingkungan memiliki ketahanan maksimal terhadap oksidasi dan suhu tinggi. Komposisi minyak ini adalah setengah lemak jenuh dan setengah lemak tidak jenuh, sehingga sangat cocok digunakan untuk menggoreng karena tahan terhadap suhu tinggi.
Minyak goreng ramah lingkungan tidak berpengaruh pada hasil masakan. Rasa masakan tetap tidak berubah dan kegunaannya sama dengan minyak biasa. Namun, pesan penting untuk menjaga lingkungan adalah keunggulan tersendiri dalam menggunakan minyak goreng ramah lingkungan.
“Dampak-terlihat besar. Kami tahu kami memberikan lebih banyak manfaat bagi petani dan kami merasakan lebih banyak Merasa baik. Efeknya jauh lebih besar,” pungkas Ragil. (ikh)
Baca juga:
Tidak perlu ribet, makanan ini cocok disantap setelah olahraga