Pecahkan Rekor MURI, Ariawan Gunadi Jadi Profesor Hukum Bisnis Termuda di Indonesia

MerahPutih.com – Anak muda Indonesia bisa banyak belajar dari sosok teladan yang satu ini. Ariawan Gunadi yang hari ini (24/7) oleh Universitas Tarumanagara dikukuhkan menjadi Profesor dan Guru Besar Tetap bidang Hukum Bisnis.

Bahkan, Ariawan juga meraih rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Profesor bidang Hukum Bisnis Termuda di Indonesia.

Baca Juga:

Kata Megawati Setelah Terima Gelar Profesor dari Seoul Institute of The Arts

Ariawan kelahiran 19 Maret 1985, itu artinya dia dikukuhkan menjadi guru besar tetap di usia yang sangat muda, 38 tahun. Semua prestasi itu malah terus membuatnya ingin semakin bermanfaat untuk masyarakat.

Ariawan menuturkan, dalam pengkuhannya sebagai profesor dan guru besar banyak anak muda yang hadir. Tentunya ada pesan filosofi untuk anak muda.

“Tapi bukan berarti saya lebih baik,” ujarnya.

Anak muda harus memiliki mimpi yang tinggi. Tidak pernah berhenti meraih mimpi, serta memiliki road map untuk mencapai mimpinya.

“Juga memiliki network yang hebat dan passion, paling tidak anda berupaya mendekati yang terbaik,” ujarnya.

Baca juga:  Kontrak Belum Jelas, Dua Asisten STY Tetap Profesional Jalani Agenda Padat Timnas Indonesia

Dia mengatakan, sebaiknya jangan mengejar mimpi yang membuat tidur. Sebaliknya, mengejar mimpi yang membuat tidak bisa tidur.

“Harus punya kemauan lebih besar untuk sukses, dari pada ketakutan besar untuk gagal,” tuturnya.

Ariawan menunjukkan semangat berkontribusi yang begitu besar. Dalam orasi ilmiahnya, dia memberikan sejumlah rekomendasi untuk pemerintah Indonesia dalam bidang hukum bisnis. Dengan tujuan pembaharuan langkah internasional dan menjadi policy maker yang mengutamakan kesetaraan, human rights, dan negara berkembang.

“Salah satu rekomendasi saya empty dumping, sudah banyak saya tulis di berbagai media massa,” paparnya.

Terkait rekor MURI yang didapatkannya, dia menuturkan bahwa justru Universitas Tarumanagara yang pertama memprosesnya. Memberikan dorongan agar mendapatkan kehormatan penghargaan MURI.

“Partner dan universitas mengupayakan,” ujarnya.

Sementara Rektor Universitas Tarumanagara Agustinus Purna Irawan mengatakan, dengan dikukuhkan Profesor Ariawan menjadi profesor baru, harapannya semakin banyak berkontribusi. Anak-anak muda dan para dosen bisa juga meningkatkan kompetensinya.

“Menjadi seorang profesor,” paparnya.

Dia menuturkan bahwa banyak orang hebat yang studi di Universitas Tarumanagara. Dari seorang CEO, jenderal, direktur utama, dan pejabat. “Kehadiran Prof Ariawan semakin mendorong banyak pihak studi di sini,” paparnya.

Baca juga:  10 Potret HR-V USDM, Lebih Baik dari Indonesia?

Universitas Tarumanagara terus berkontribusi positif dalam berbagai bidang. Karena itu Rektor akan mencanangkan Universitas Tarumanagara untuk dunia.

“Bukan hanya untuk Indonesia,” tegasnya.

Sementara Dekan Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara Ahmad Sudiro menuturkan, memang pihaknya mengusulkan ke Muri untuk pencapaian dari Ariawan. Karena memang Ariawan dinilai membuat rekor dengan usia mudanya meraih guru besar.

“Saya yang bimbing sejak skripsi, sekarang sama-sama guru besar,” terangnya.

Menurutnya, langkah mengusulkan Ariawan ke Muri merupakan salah satu upaya memotivasi. Sekaligus, membentuk kultur atau budaya positif di fakultas hukum Universitas Tarumanagara.

“Saya juga challenge dosen muda lainnya. Bisa pecahkan rekor Prof Ariawan yang usia 38 tahun jadi guru besar. Nanti saya berikan penghargaan juga, misalnya umroh,” tuturnya. (*)

Baca Juga:

Profesor Korea Sebut Film Tiongkok ‘Fly, Skating Star’ Tidak Etis



Source link