MerahPutih.com – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto kata pihaknya terus aktif menjangkau Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Kami terus melakukan pendekatan aktif dengan Golkar dan PKB, mereka semua memiliki kesamaan mengenai proyek-proyek ke depan dalam progres pembangunan,” kata Hasto kepada media di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis.
Baca juga:
PDIP: Presiden Jokowi memberikan arahan dan informasi untuk memenangkan Ganjar
Hasto menjelaskan, hubungan PDI Perjuangan dengan PKB dan Golkar sangat baik. Bahkan, di puncak perayaan Bulan Bung Karno, terjadi pertemuan akrab antara Presiden PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, Presiden Golkar, Airlangga Hartarto, dan perwakilan PKB.
“Semua menyatakan kerjasama itu indah dengan aspek sejarah dan juga bagaimana percepatan kemajuan kerjasama sebagai kelanjutan dari kepemimpinan Pak Jokowi,” ujar Hasto.
Ia menjelaskan, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah meletakkan landasan bagi kemajuan yang luar biasa.
“Konektivitas, manfaat bonus demografi memperkuat sumber daya manusia kita. Hubungan internasional kita juga semakin dihargai, dan ini tidak boleh diremehkan oleh mereka yang mengambil kebijakan tersendiri,” kata Hasto.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Hasto Kristiyanto mengungkapkan ada partai politik (parpol) lain yang akan mendukung calon presiden (calon) Ganjar Pranowo pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.
“Ya sudah ada warna hijau. Nanti lebih hijau lagi, diharapkan juga ikut,” kata Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Jumat (9/6).
Baca juga:
Rapat PDIP dan PKB sebagai siasat Cak Imin untuk menjadi calon wakil presiden Ganjar
Ia menambahkan, pihaknya terus menjalin komunikasi yang intens dengan parpol lain untuk menghadapi Pemilu 2024. Sementara itu, PDI Perjuangan intensif berkomunikasi dengan Golkar dan PKB.
“Kami terus melakukan dialog intensif dengan Partai Golkar dan PKB, bahkan Cak Imin sudah dicalonkan sebagai calon wakil presiden (cawapres). Kami intens melakukan komunikasi politik dan dalam dua periode juga sudah bekerja. bersama-sama,” katanya.
Menurut tahapannya, pendaftaran calon presiden dan wakil presiden akan dimulai pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden/wakil presiden diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi syarat memperoleh kursi minimal 20 persen. perolehan suara kursi DPR atau memperoleh 25 persen suara sah nasional anggota DPR pada pemilihan sebelumnya.
Saat ini terdapat 575 kursi di DPR, sehingga calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus mendapat dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Pasangan calon juga dapat diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta Pemilu 2019 dengan jumlah suara sah minimal 34.992.703 suara.
Baca juga:
PDIP angkat suara atas pengecualian Jhonny Plate, menyinggung instruksi Jokowi