SEPUTARPANGANDARAN.COM – Sebagian generasi muda di Pangandaran, mungkin tidak tahu bahwa di Kecamatan Pangandaran, pernah berdiri gedung bioskop dan berjaya pada masanya.
Warga Pangandaran pada saat itu tak pernah ketinggalan menonton film-film yang hit, baik film produksi nasional maupun film barat atau India.
Namanya bioskop Nanjung, lokasinya di Jalan Kidang Pananjung. Gedung bioskop milik swasta itu memiliki 2 gedung pertunjukan, Nanjung 1 dan Nanjung 2.
Nanjung 1 memutar film-film karya anak bangsa, seperti Rhoma Irama, Warkop, Suzanna dan lainnya.
Sementara Nanjung 2 memutar film luar negeri, entah itu film Bollywood atau Hollywood.
“Sekarang bangunannya sudah tak ada. Lokasinya persis di dekat minimarket Jalan Kidang Pananjung, tak jauh dari simpang empat Pasar Wisata,” kata Ade Ruminah, warga Pangandaran, Minggu (26/1/2020)
Ade Ruminah, yang saat ini menjadi Anggota DPRD Pangandaran ini, mengaku pernah bekerja di boskop tersebut.
“Seingat Saya harga tiketnya Rp 1.500 untuk Nanjung 2 yang memutar film Barat dan Rp 1.250 untuk Nanjung 1 yang memutar film nasional,” paparnya.
Pengunjungnya kata Ade, tak hanya dari Pangandaran, namun dari berbagai kecamatan lainnya.
Saat itu, tambahnya, dapat nonton di Bioskop Nanjung menjadi tren dan prestise. Tak sedikit warga meski tak masuk ke dalam gedung bioskop, mereka tetap datang sekedar nongkrong di tangga gedung.
“Apalagi malam minggu, penontonnya banyak, terutama kaum muda. Mereka rela antri untuk menyaksikan artis kesayangannya tampil di layar lebar,” terangnya.
Menurutnya, manajemen bioskop ini mulai limbung memasuki akhir dekade 90-an, ketika VCD player banyak dimiliki warga dan produksi dunia perfilman tanah air mulai lesu.
“Pada tahun1996 kalau nggak salah, bioskop ini resmi berhenti beroperasi dan dengan berjalannya waktu gedung bioskop yang pernah berjaya ini lapuk dimakan usia,” kenang Ade.
Saat ini, ujar Dia, bangunannya sudah tidak ada, menyisakan tanah kosong dan kenangan bagi masyarakat yang pernah merasakan keberadaannya.
Ade pun berharap, di Pangandaran bisa berdiri lagi bioskop yang representatif. Karena menurutnya, itu akan menjadi penunjang pariwisata.
“Saya kira sekarang masyarakat sudah rindu ada tempat nonton bareng yang berkelas dan nyaman. Di bioskop itu nanti dapat diselipkan iklan pariwisata Pangandaran,” ujarnya.
Ade menambahkan, sekarang sudah banyak putra daerah yang memiliku skil dan expert di bidang film layar lebar, sinetron atau dokumentasi.
“Kita berharap, agar anak-anak putra daerah juga bisa berkarya dan berkembang jika ada wadahnya,” ungkap Ade.
Perlu masyarakat tahu, tambah Ade, saat itu ada film indonesia yang paling fenomenal yaitu SAUR SEPUH 1,2,3 dan MESTERI GUNUNG MERAPAI 1,2,3.
“Penonton datang sampai bertruk-truk dan saya ingat betul kaca loket tiket sampai pecah. kebetulan saya sebagai kasirnya. Harga tiket pun dinaikan berkali-kali, dan penonton rela berdiri tak kebagian kursi,” kenangnya.
“Semoga saja film Indonesia bisa berjaya lagi di negeri sendiri,” pungkasnya. (*)