Travel  

New Normal di Toya Devasya Natural Hot Spring Water Park Bali

Bali tampaknya belum berencana membuka kembali pariwisatanya dalam waktu dekat. Pasalnya, kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama untuk mengawal kesiapan pariwisata normal baru Bali Juni lalu tampak digagalkan Gubernur Bali I Wayan Koster. Gubernur Koster dengan tegas menyatakan tidak akan terburu-buru membuka pariwisata, mengingat tren positif Covid-19 di Bali yang terus meningkat.

Pemprov Bali secara implisit mengimplikasikan pembukaan pariwisata secara bertahap mulai Juli. Tanggal 9 Juli 2020 direncanakan dibuka khusus untuk wisatawan lokal Bali di sektor tertentu.

Jika evaluasi menghasilkan situasi yang menguntungkan, itu akan dibuka untuk penggunaan domestik pada bulan Agustus. Sementara untuk wisatawan mancanegara, pembukaannya dijadwalkan pada September. Setidaknya itu yang disampaikan Gubernur Koster kepada media. Tentunya semua bisa berubah tergantung dari dinamika perkembangan pandemi Covid-19.

New Normal di Toya Devasya Natural Hot Spring Water Park Bali

Toya Devasya Natural Hot Spring Water Park Bali | Dicky Bisinglasi/Budaya

Sementara itu, berbagai lini bisnis di sirkuit pariwisata terus bersiap menyambut dibukanya kembali pariwisata Bali yang sempat mati suri sejak Maret lalu. Gelombang pariwisata Bali memang sempat beberapa kali tersendat; seperti saat bom Bali I dan II, virus SARS dan MERS, hingga erupsi Gunung Agung yang mengakibatkan bandara ditutup.

Namun, kali ini pariwisata Bali lebih terpukul. Puluhan ribu orang yang selama ini bergantung pada industri pariwisata harus di-PHK dan dipulangkan untuk waktu yang tidak ditentukan. Ini merupakan kondisi terparah dalam sejarah pariwisata Bali.

Toya Devasya adalah salah satunya. Pemandian air panas alami dengan konsep waterpark di tepi Danau Batur, Kintamani, Bangli. Tempat wisata ini sempat ditutup sejak Maret lalu, namun pada 15 Juni 2020 diputuskan untuk membuka uji coba menerapkan berbagai protokol kesehatan. Pilihan tanggal 15 Juni diambil karena saat itu Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) atau PSBB setempat di kota Denpasar telah berakhir. Pasalnya, sebagian besar pasar lokal berasal dari Denpasar. Namun akhirnya PKM di Denpasar diperpanjang.

Baca juga:  Jadwal Liga 1 2022-2023 Hari Ini: Persib Vs PSM Berebut Puncak, Bali United Diadang Persik

General Manager Toya Devasya, I Ketut Mardjana menjelaskan bagaimana alur penerapan protokol kesehatan yang harus diikuti pengunjung. Pertama, dari pintu masuk disediakan wastafel untuk cuci tangan dengan backdrop standar protokol kesehatan yang terlukis di dinding, bukan hanya poster atau spanduk.

Toya Devasya Bali

Pemeriksaan Pistol Termal | Foto: Dicky Bisinglasi/Cultura

Selain itu, petugas dengan masker wajah, sarung tangan medis, dan thermal gun siap mengecek suhu tubuh pengunjung. Hanya pengunjung dengan suhu tubuh di bawah 37° Celcius yang bisa masuk. Bagi yang suhunya di atas 38° Celcius, sebaiknya “belok kanan” dan periksakan diri ke klinik terdekat.

Sedangkan bagi yang memiliki suhu tubuh di kisaran 37° Celcius harus menunjukkan dokumen kesehatan yang diperlukan, jika tidak memilikinya tetap tidak diperbolehkan masuk. Setelah lewat, pengunjung bisa bertransaksi di loket tiket.

Toya Devasya Bali

Wastafel Jarak Fisik | Foto: Dicky Bisinglasi/Cultura

Di dalam, pengunjung harus mematuhi semua protokol kesehatan yang berlaku. Misalnya di ruang ganti, sejak Anda masuk, ada garis pemisah garis. Ada juga pembatasan fisik di area shower, seperti harus menutup salah satu dari dua wastafel yang bersebelahan, atau menutup shower dan urinoir secara berurutan untuk menjaga jarak aman dari potensi droplet virus ini.

Di area kolam, pengunjung dibatasi maksimal 25 orang per kolam, yang dalam kondisi normal bisa mencapai 100 orang per kolam. Toya Devasya memiliki total 9 kolam yang terdiri dari 6 kolam termal reguler, 2 kolam termal premium semuanya dengan suhu sekitar 38-40° Celcius dan 1 kolam air panas. Saat ini, hanya 6 kolam termal reguler dan 1 kolam termal yang dibuka, sedangkan 2 kolam termal premium masih ditutup.

Toya Devasya Bali

Tamu di Kolam Air Panas | Foto: Dicky Bisinglasi/Cultura

“Di Bali air panas ini bisa berfungsi sebagai Tamba (baca: tambe), yaitu obat atau terapi berbagai penyakit,” kata Ketut Mardjana, warga asli Kintamani.

Baca juga:  Astra Honda Motor (AHM) Sediakan Posko Idul Fitri 2023 di Pulau Jawa dan Bali Selama 24 Jam

Ternyata bukan hanya pengunjung yang diharapkan menerapkan protokol kesehatan, tapi juga seluruh karyawan. Setibanya di tempat kerja, semua karyawan diwajibkan untuk memeriksa suhu tubuh mereka, yang akan dicatat setiap saat dan dipantau oleh grafik. Jika terus meningkat, maka akan dimatikan sehingga Anda dapat memeriksa statusnya dan melakukan isolasi mandiri. Selain itu, pegawai frontline atau pegawai yang berinteraksi langsung dengan pengunjung harus memakai pelindung wajah, seperti kasir dan pramusaji.

Kamp Pendaki - Toya Devasya Bali

Kamp Pendaki | Foto: Dicky Bisinglasi/Cultura

Saat ini, Toya Devasya hanya buka untuk restoran dan akomodasi. Dua tipe penginapan yang ditawarkan yaitu tipe villa dan “Hiker’s Camp” yang berkonsep modern camping. Namun, pengunjung yang datang ke dua fasilitas ini dapat mengakses kolam renang air hangat dan fasilitas lainnya secara bersamaan.

Toya Devasya Natural Hot Spring Water Park merupakan pemandian air panas alami seluas 2,5 hektar yang berasal dari panas bumi Gunung Batur. Tempat wisata yang terletak di tepi Danau Batur di kawasan Global Batur Geopark – Unesco ini dibuka sejak tahun 2002, namun berkembang cukup pesat dalam lima tahun terakhir.

Toya Devasya mengadopsi maskot gajah ungu. Dalam filsafat Hindu, gajah identik dengan Dewa Ganesha. Telinga gajah yang lebar melambangkan mendengar, mendengarkan aspirasi, saran dan kritik orang lain.

Pelayan dengan Peralatan Protokol Kesehatan

Pelayan dengan Peralatan Protokol Kesehatan

Mulut gajah, tidak serakah, melambangkan kemurahan hati, tidak mementingkan diri sendiri. Mata gajah kecil melambangkan fokus pada target dan tujuan yang ingin dicapai.

Baca juga:  Bali United Terpuruk di Dasar Klasemen Liga 1 2023-2024, Teco: Awal yang Kurang Bagus

Belalai gajah menyemburkan air ke sekeliling, sebagai simbol memberikan dampak positif dan manfaat bagi lingkungan sekitar. Tubuh gajah yang besar mendorong lahirnya perusahaan wisata dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) setempat. Warna ungu sangat erat kaitannya dengan spiritualisme Hindu yang melambangkan suatu tujuan yang mulia.

Pangsa pasar Toya Devasya dalam kondisi normal mencapai 700-800 orang di hari kerja, hingga 1000-1500 orang di akhir pekan dengan komposisi keseluruhan 70% wisatawan mancanegara (70% dari jumlah tersebut adalah wisatawan asal China, sisanya dari negara lain). , 20% partisipasi domestik domestik dan 10% partisipasi domestik lokal Bali. Kebanyakan wisatawan mancanegara singgah di Toya Devasya pada pagi hari setelah meninggalkan Sunrise Tracking di Gunung Batur.

New Normal di Toya Devasya Natural Hot Spring Water Park Bali

Foto: Dicky Bisinglasi/Cultura

Saat ini hampir seluruhnya merupakan wisatawan domestik lokal maupun wisatawan mancanegara ekspatriat di Bali yang tingkat kunjungannya turun hingga diatas 90% dalam kondisi normal. Hanya sekitar 30 orang sehari dan maksimal 100 orang pada akhir pekan.

Dalam kondisi normal, jumlah karyawan Toya Devasya adalah 220 orang, namun dalam kondisi tes terbuka saat ini, hanya 70 orang yang dipekerjakan.

Fasilitas yang ditawarkan terdiri dari beberapa unit bisnis, yaitu akomodasi (villa dan Hiker’s Camp), kuliner kegiatan petualangan (mendaki Gunung Batur, bersepeda gunung, olahraga air), serta spa dan retret kesehatan, dengan bisnis inti sumber air panas alami.

Taman air alami mata air panas Toya Devasya

Jalan Puri Bening (STA), Toya Bungkah, Kintamani, Bangli, Bali
Jam buka reguler: 07:00 – 21:00 WITA
Jam buka selama pandemi: 07:00 – 19:00 WITA

Paket masuk standar:
Emas Rp 100.000, Platinum Rp 300.000

Paket tiket selama Pandemi:
New Normal Emas Rp 115.000
New Normal Platinum Rp 325.000