Neraca Perdagangan Surplus Tipis – MerahPutih

Merah Putih. dengan – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2023 tercatat surplus US$0,44 miliar. Kondisi ini mempertahankan tren surplus yang terjadi selama 37 bulan berturut-turut.

Deputi BPS Bidang Neraca dan Analisis Statistik Moh. Edy Mahmud mengatakan, masih mencatat surplus, surplus Mei 2023 tercatat lemah dan lebih rendah dibandingkan April 2023 yang mencapai US$3,94 miliar dan dibandingkan Mei 2022 yang mencapai US$2,9 miliar.

Baca juga:

Menteri Zulhas kembali menyebut surplus neraca perdagangan

Dia menjelaskan, neraca perdagangan komoditas nonmigas mencatat surplus USD 2,26 miliar, dengan penyumbang utama bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, serta besi dan baja.

Sementara itu, neraca perdagangan komoditas migas mencatat defisit sebesar USD 1,82 miliar dengan penyumbang komoditas utama berupa minyak mentah dan hasil minyak.

Selama Januari-Mei 2023, meski sektor migas mencatat defisit US$7,83 miliar, sektor nonmigas masih surplus US$24,31 miliar atau total US$16,48 miliar.

BPS juga mencatat, nilai ekspor Indonesia pada Mei 2023 mencapai US$21,72 miliar, meningkat 12,61% dibandingkan ekspor April 2023. Sedangkan dibandingkan Mei 2022, nilai ekspor meningkat 0,96%.

Baca juga:  Rumor iPhone 15 Series, Meluncur 13 September dengan Bezel Tipis

Nilai impor dari Indonesia pada Mei 2023 mencapai US$21,28 miliar, meningkat 38,65% dari April 2023 atau meningkat 14,35% dari Mei 2022.

“Surplus Mei 2023 ini merupakan surplus terkecil sejak Mei 2020,” katanya. (asp)

Baca juga:

Peningkatan impor, peningkatan defisit neraca perdagangan migas



Source link