SPESIALIS komunikasi dari Universitas Indonesia Firman Kurniawan Sujono menyampaikan bahwa media massa tetap memiliki peran penting bagi masyarakat, meskipun media sosial telah menjadi sumber informasi.
Firman menjelaskan bahwa media massa memiliki karakteristik yang unik. Media massa memiliki jurnalis yang mampu menyajikan informasi secara mendalam.
Mereka juga telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang memungkinkan mereka untuk memberikan informasi yang valid kepada publik. Oleh karena itu, media massa masih memiliki peran penting dalam memberikan informasi yang benar kepada masyarakat saat ini.
Baca juga:
Promosi melalui media sosial dinilai lebih efektif, mengapa?
Firman mengungkapkan bahwa jejaring sosial, sebagaimana dimiliki oleh setiap orang dengan tingkat pendidikan dan minat yang berbeda, seringkali tidak menghasilkan informasi yang berkualitas dan benar.
Firman mengatakan, dalam hal ini, media arus utama tetap memiliki peran penting dalam memberikan informasi yang berkualitas kepada masyarakat.
Namun, Firman juga mengingatkan para jurnalis untuk tidak terjebak pada perilaku media sosial yang terlalu cepat menyampaikan informasi. Menurutnya, keakuratan informasi lebih penting bagi masyarakat daripada kecepatan memperolehnya.
Heru Sutadi, Pengamat Telekomunikasi dan Anggota Komisi Komunikasi dan Edukasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), juga menyatakan bahwa media massa memiliki peran besar sebagai sumber informasi selama tidak mengikuti berita yang diungkapkan dalam media sosial.
Baca juga:
Terlalu banyak berpikir dan berimajinasi di media sosial
Heru menekankan pentingnya tidak langsung mengandalkan informasi di media sosial. Media harus memverifikasi dan mengkaji ulang informasi yang diterima dan jika ada informasi yang berkaitan dengan pihak tertentu, perlu memberikan informasi yang berimbang kepada publik.
Selain itu, di tengah maraknya jejaring sosial, anak-anak juga perlu didampingi orang dewasa untuk menggunakannya. Anak cenderung mengikuti perilaku orang terdekatnya, termasuk orang tuanya, ketika melakukan sesuatu.
Jika didampingi, mereka akan lebih mudah mendapatkan informasi positif menggunakan media sosial. Misalnya, film atau animasi yang dapat ditemukan di jejaring sosial dapat memberikan nilai positif bagi anak-anak karena isi cerita yang dikandungnya. (waf)
Baca juga:
Alasan di balik berbagi berita di media sosial