Gagal menemukan tim yang dimaksud dirasa cocok usai meninggalkan Real Madrid tiga bulan lalu, Eden Hazard akhirnya memutuskan untuk gantung sepatu pada Selasa (10/10/2023).
Bagi orang pemain yang dimaksud pernah dianggap sebagai salah satu gelandang serang terbaik dalam dunia, menyudahi karier di dalam usia 32 tahun, bisa saja dikatakan, adalah hal yang mana sangat menyakitkan.
Namun semua itu tidaklah terlepas dari hukum sebab akibat. Ada yang mana salah dalam sikap Hazard selama ini yang pada akhirnya membuatnya mengambil keputusan tersebut.
Real Madrid, klub yang tersebut ditinggalkan Hazard pada musim panas kemarin, menggelontorkan ratusan jt euro untuk membeli lalu menaungi pemain dengan syarat Belgia itu selama empat musim. Tapi apa yang tersebut didapat El Real? Hanya 7 gol dari 76 pertandingan.
Berbeda terpencil dengan Jude Bellingham, yang digunakan sudah mengemas 10 gol dari satu puluh pertandingan pada awal musim pertamanya berseragam El Real.
Tidak mampu dipungkiri empat tahun di area Madrid itulah yang digunakan mengubah individu pemain generasi emas Timnas Belgia yang digunakan paling diinginkan klub-klub papan atas dunia, menjadi manusia pemain yang dimaksud tak dilirik siapa pun, bak pemain dari klub kasta rendah.
Eden Hazard salah langkah pindah ke Real Madrid?
Pertanyaan hal itu terus mencuat ketika Hazard kerap dibekap cedera usai kepindahannya dari Chelsea ke Madrid pada 2019. Menurut Ha Truang, kolumnis Bongdaplus, langkah sang pemain ketika itu dapat jadi benar tapi juga bisa saja jadi salah.
Menurut Truang, Real Madrid adalah klub raksasa pemegang gelar terbanyak Liga Champions. Mengenakan jersey putih Los Blancos pun menjadi impian para pemain sepak bola, bukan terkecuali Hazard.
Bisa dibilang Hazard belaka mengikut para legenda seperti Ronaldo de Lima, Zinedine Zidane, Luis Figo kemudian lain-lain. Madrid sendiri berani menggelontorkan 100 jt euro untuk memboyongnya, fakta yang menyatakan jika ketika itu Hazard berada pada level sempurna!
Sember: Suara.com