BERITA  

Mensos RI ke Pangandaran, Gelar Pencanangan Kawasan Siaga Bencana

Menteri Sosial Juliari P. Batubara disambut Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dan Wabup Pangandaran Adang Hadari.

SEPUTARPANGANDARAN.COM – Menteri Sosial Juliari P. Batubara melakukan Pencanangan Kawasan Siaga Bencana (KSB) oleh di Lapangan Alun-alun Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Jumat 22 November 2019.

Kegiatan pencanangan Kawasan Siaga Bencana hari ini diikuti 1.748 orang terdiri dari Siswa Tagana Masuk Sekolah 100 orang, Tim Pengurus Kawasan Siaga Bencana 390 orang, Tagana Provinsi Jawa Barat 200 orang, Tagana Provinsi Jawa Tengah 108 orang, undangan mitra kerja 50 orang, stakeholder lainnya 100 orang, warga masyarakat 800 orang.

Kegiatan Kawasan Siaga Bencana (KSB) merupakan tindak lanjut arahan Presiden RI pada Rakornas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tanggal 24 Juli 2019 agar semua pihak sensitif dan antisipatif terhadap bencana.

Dalam pelaksanaan KSB ini, Kementerian Sosial berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, BNPB, Basarnas, BMKG, Kementerian Desa, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, TNI, Polri, Pemerintah Daerah, dan masyarakat.

Kawasan Siaga Bencana (KSB) merupakan wadah penanggulangan bencana yang berbasis pendekatan terpadu yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di sejumlah daerah yang memiliki risiko bencana tinggi maupun daerah di sekitarnya yang akan berperan sebagai daerah penyangga. Kawasan Siaga Bencana dikolaborasikan dengan kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS) yang dilakukan sebagai upaya edukasi bencana kepada pelajar, guru dan orangtua di sekolah yang berada di lokasi rawan bencana.

Baca juga:  Pemkab Siapkan Strategi Agar Keramaian Wisatawan Tidak Hanya di Pantai Pangandaran

Kawasan Siaga Bencana merupakan pengembangan dari program Kampung Siaga Bencana yang telah dilaksanakan Kementerian Sosial sejak tahun 2010.

Jika dalam Kampung Siaga Bencana edukasi dan pelatihan kebencanaan hanya dilakukan per kampung, maka kini dengan adanya Kawasan Siaga Bencana jangkauan semakin luas mencakup daerah-daerah rawan bencana yang berbatasan antar kecamatan, antar Kabupaten dan atau antar Provinsi.

Tujuan Kawasan Siaga Bencana untuk mempercepat terbangunnya pemahaman dan kesiapsiagaan masyarakat dan petugas penanggulangan bencana terhadap potensi dan kemungkinan terjadinya bencana.

Fokusnya adalah memberikan edukasi kepada masyarakat dan memfasilitasi penyusunan Standar Pelayanan Minimal bidang Penanggulangan Bencana yang mengatur pembagian tugas dan kewenangan antara pusat dan daerah dalam penanggulangan bencana.

Dalam edukasi ini Kementerian Sosial mengembangkan _Community Based Disaster Management_ atau Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat yang diimplementasikan dalam program Tagana Masuk Sekolah (TMS) dan Kampung Siaga Bencana (KSB).

Secara keseluruhan se–Indonesia telah dilaksanakan kegiatan Tagana Masuk Sekolah di 3.705 sekolah yang melibatkan peserta sebanyak 426.075 siswa, guru dan orang tua di sekolah yang berada di lokasi rawan bencana.

Baca juga:  Makin Viral, Bukit Panenjoan di Sidamulih, Pangandaran

Saat ini di Indonesia telah terbentuk Kampung Siaga Bencana sebanyak 741 lokasi yang melibatkan 185.250 orang termasuk didalamnya 17 lokasi Kawasan Siaga Bencana yang melibatkan 4.250 orang di Kab. Pandeglang, Kab. Lampung Selatan, Kab. Cilacap, Kab. Kebumen dan Kab. Pangandaran.

Dalam kegiatan Pencanangan Kawasan Siaga Bencana ini Mensos menyerahkan secara simbolis Bantuan Logistik senilai Rp2,3 miliar.

Bantuan logistik terdiri dari bantuan bufferstock penanggulangan bencana untuk Provinsi Jawa Barat senilai Rp1,1 miliar dan untuk Provinsi Jawa Tengah senilai Rp1,2 miliar.

Jenis bantuan yang diberikan mencakup Makanan Anak 3.780 paket, Mie Instan 60.360 bungkus, Tenda Serbaguna Keluarga 8 unit, Tenda Gulung 980 lembar, Kasur 490 unit, Velbed 490 unit, Family Kit 490 paket, Kids Ware 490 paket, Food Ware 490 paket, Peralatan Dapur Keluarga 490 Paket, Paket Sandang 90 paket, Warepack Tagana 50 paket, Perlengkapan Tagana 50 paket.

Sebagian barang bantuan tersebut akan diberikan ke lumbung sosial Kawasan Siaga Bencana di masing-masing wilayah yang telah dibentuk. (*)