“UTUH Tiket Coldplay Music of The Spheres World Tour Jakarta sudah habis terjual!”
Ungkapan itu terpampang jelas di layar laptop dan ponsel. Anda mengambil napas dalam-dalam. Bahkan setelah mengakses antrean tiket konser dari berbagai perangkat, Anda tetap tidak bisa mendapatkan tiket.
Baca juga:
Bekerja keras untuk mengangkat piala dalam perang tiket Coldplay
Bukan hanya pada Jumat (19/5), saat lelang berlangsung. Anda bahkan mencoba perang tiket diriku sejak saat itu pra-penjualan publik tiket dari dua hari sebelumnya. Namun, Anda tetap tidak bisa mendapatkannya.
Beberapa tiket laris manis di tangan publik dijuluki takut kehilangan (FOMO), alias penonton yang sebenarnya tidak terlalu familiar dengan karya Coldplay. Beberapa tiket lainnya masuk ke kantong calo.
Ini jelas mengecewakan, terutama jika Anda adalah penggemar Coldplay. Kebetulan kekecewaan ini juga dirasakan oleh banyak fans Coldplay lainnya yang sudah lama menantikan momen ini. Padahal band rock asal Inggris ini belum pernah berkunjung ke Indonesia.
Di media sosial, beberapa orang mengutarakan komentarnya tentang sistem perang tiket. Beberapa berpendapat bahwa penjualan tiket seharusnya dibuka khusus untuk para penggemar. Tujuannya agar mereka mendapatkan tiket secara adil tanpa kalah dari broker dan penonton FOMO.
Padahal, sistem penjualan seperti ini sudah banyak dilakukan di negara lain lho. Namanya adalah klub penggemar pra penjualan. merujuk ke halaman ticketmaster, pra-penjualan klub penggemar adalah sesi penjualan tiket khusus penggemar. Mereka harus terlebih dahulu bergabung dengan klub keanggotaan untuk mengakses halaman penjualan tiket.
Fans biasanya perlu mendaftar dan membayar sejumlah uang terlebih dahulu untuk menjadi anggota klub, seperti EXO-L ACE untuk penggemar boy grup K-Pop EXO. Namun, ada juga akses keanggotaan yang bisa didapat secara gratis, seperti milis Taylor Swift.
Dengan demikian, nantinya setiap anggota klub akan mendapatkan email, kode atau link khusus yang bisa digunakan untuk membeli tiket. Cara ini membantu suporter mendapatkan akses ke acara sebelum penjualan tiket dibuka gratis untuk umum.
Banyak penggemar berharap promotor di Indonesia juga bisa menerapkan sistem tersebut. penjualan tiket seperti ini. Tujuannya agar para penggemar lebih mudah mengenal penyanyi favoritnya. Seniman pentas tentunya juga akan senang jika penampilannya diapresiasi oleh orang-orang yang mendukungnya. (mcl)