TERJATUH jutaan cinta. Cinta bisa menjadi hal yang indah dan juga bisa menjadi hal yang menyedihkan. Yah, tidak bisa dipungkiri bahwa cinta juga memiliki sisi buruk.
sakit cinta mirip dengan jijik. Namun, kondisi ini sebenarnya mengacu pada keadaan emosi yang lebih dalam. Kondisi ketika Anda mulai terobsesi dengan ketidakmampuan Anda untuk bersama seseorang.
Baca juga:
Kesedihan merusak kesehatan fisik
Cinta dihasilkan dari banyak reaksi kimia di otak. halaman rumah WebMD, beberapa ahli menunjukkan bahwa daya tarik manusia terutama terkait dengan dopamin, serotonin, dan noradrenalin (tiga neurotransmiter) yang terkait dengan gairah seksual. Namun, ketiga senyawa ini juga terkait dengan motivasi dan pola pikir obsesif.
Pada titik ini, perilaku Anda akan sangat dipengaruhi oleh reaksi orang yang Anda cintai. Jika semuanya berjalan dengan baik, bahan kimia di otak Anda akan mulai menurun, perlahan kembali ke keadaan normal.
Namun, jika cinta Anda bertepuk sebelah tangan atau jika Anda tidak dapat mengungkapkan cinta Anda kepada orang tersebut, maka bahan kimia yang disebutkan di atas akan berhenti. Akhirnya, itu dapat menyebabkan perilaku yang tidak biasa, kompulsif, dan berpotensi berbahaya.
Ketika neurotransmiter dan senyawa terkait cinta lainnya mulai berlimpah di otak, Anda mungkin mengalami perilaku obsesif. Ketidakmampuan untuk tidur, terus-menerus menunggu orang yang Anda cintai menelepon, dan mengabaikan tanggung jawab lain adalah tipikal pada tahap ini.
Mabuk cinta mengacu pada perasaan kuat yang muncul karena tidak bisa bersama orang yang Anda cintai secara fisik atau emosional. Meskipun penyakit cinta bukanlah kelainan yang diakui secara resmi, para ahli sepakat bahwa penyakit cinta dapat memengaruhi tubuh Anda. Namun yang lebih penting, kondisi ini seringkali menyebabkan perubahan perilaku, terkadang sampai tingkat yang tidak terduga.
Baca juga:
Alasan mengapa manusia bermain dengan hewan peliharaan

sakit cinta terasa dan terdengar mirip dengan limerence (keadaan keterikatan obsesif dengan orang tertentu). Limerence lebih terkait dengan obsesi daripada cinta sejati. Karena tidak ada kondisi yang diakui secara resmi oleh standar medis mana pun, sulit untuk membedakan keduanya.
Kondisi ini bukanlah fenomena baru, para dokter, tabib dan ilmuwan telah mempelajarinya selama 2000 tahun terakhir. Meskipun definisi dan pengobatan yang tepat telah berubah selama bertahun-tahun, gejalanya sebagian besar tetap sama.
sakit cinta dapat memanifestasikan dirinya dalam berbagai gejala. Sementara beberapa dari gejala ini merupakan akibat yang diharapkan dari patah hati, yang lain dapat menunjukkan perilaku yang lebih impulsif daripada sekadar patah hati. Berikut beberapa gejalanya:
– Kehilangan konsentrasi
– Insomnia
– Depresi
– Hunian yang berlebihan
– Akumulasi item yang berhubungan dengan orang yang dicintai
– khawatir
Kondisi ini juga dapat menimbulkan gejala fisik. Misalnya, para ilmuwan telah menunjukkan bahwa saat Anda mencobanya, detak jantung Anda meningkat saat memikirkan orang itu. Juga, pupil membesar (tanda cinta yang khas).
Namun, sakit cinta Itu juga dapat menyebabkan gejala yang umumnya dianggap positif. Misalnya, harga diri yang meningkat, suasana hati yang meningkat secara signifikan, dan tanda-tanda “menguntungkan” lainnya biasa terjadi pada tahap awal. Namun, penting untuk diingat bahwa cinta tidak selalu rasional. (dll.)
Baca juga:
Hobi rehabilitasi? Anda mungkin menderita klinomania