BERITA  

Masuk Zona Merah di Jabar, Bupati Pangandaran Protes

Masuk Zona Merah di Jabar, Bupati Pangandaran Protes

SEPUTARPANGANDARAN.COM – Indeks reproduksi virus Corona di Kabupaten Pangandaran dan Kota Banjar dinyatakan tertinggi di Jawa Barat. Angka indeks reproduksi kedua daerah yang berdampingan itu berada di angka 4,9.

Hal itu terungkap saat Gubernur Jawa Barat menyampaikan paparan evaluasi PSBB Jawa Barat melalui telekonferensi, Sabtu (16/5/2020) petang.

Paparan ini juga menempatkan Kabupaten Pangandaran sebagai daerah dengan level kewaspadaan 4 atau zona merah.

Namun demikian paparan tersebut membuat Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata protes dan mempertanyakan mekanisme pengolahan data yang dilakukan oleh gugus tugas provinsi Jawa Barat.

“Pasien positif di Pangandaran sampai saat ini satu orang dan sudah sembuh. Mengapa Pangandaran bisa jadi zona merah, indeks reproduksinya tertinggi pula,” kata Jeje.

Jeje terlihat emosional mendapati hasil evaluasi tersebut. Dia sempat berdiskusi dengan Kepala Dinas Kesehatan dan jajaran gugus tugas.

Saat tiba sesi tanya jawab, Jeje kemudian mempertanyakan hal itu kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Menanggapi hal itu Ridwan Kamil mengatakan pihaknya akan memeriksa kembali data tersebut.

Baca juga:  Dua Paslon di Pilkada Pangandaran Keberatan Debat Publik Digelar Di Bandung

“Nanti kita teliti. Mungkin karena harinya panjang sementara kasus hariannya tidak ada, jadi mesin menghitung indeks datanya seperti itu. Kita perbaiki pak,” kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil juga menyarankan agar tim Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran berdiskusi dengan tim Provinsi Jawa Barat untuk meluruskan data tersebut.

“Secara data saya juga meyakini (ada kekeliruan). Saya tahu kasus (positif COVID-19) di Pangandaran hanya satu. Nanti kalau sudah diperbaiki kami update kembali,” kata Ridwan Kamil.

Menyimak tanggapan Gubernur Jawa Barat, Jeje mengaku sependapat. Dia meyakini ada yang salah dalam perhitungan atau pengolahan data yang dilakukan gugus tugas penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Barat.

“Segera kami lakukan kajian data. Jangan-jangan anak buah saya yang salah dalam memasukkan data, nanti kita telusuri,” kata Jeje.

Dia menambahkan hasil rekap data dan perhitungan indeks reproduksi Corona ini akan menjadi bekal bagi dirinya untuk memutuskan langkah yang diambil.

“Kalau benar level kewaspadaan merah, berarti kita lanjutkan PSBB. Yang saya khawatir, kita melakukan langkah seolah zona merah, tapi sebenarnya hijau. Itu yang kami hindari,” kata Jeje. (*)