Klaim memanfaatkan jaringannya yang luas untuk mengambil alih arah kendaraan listrik tak lepas dari “peluru baru” yang juga sudah disiapkan.
Seperti yang dibahas baru-baru ini. Baterai lithium-ion masih menjadi andalan untuk segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan perangkat elektronik bertenaga listrik, termasuk mobil listrik dan sepeda motor listrik.
Namun, baterai lithium-ion sendiri saat ini dianggap bermasalah. Mulai dari tidak tahan terhadap paparan panas, goncangan dan sejenisnya.
Masalah lain termasuk tidak bisa bertahan lama jika dibiarkan begitu saja. Beberapa pabrikan mobil bahkan memberikan pedoman larangan tidak meninggalkan baterai dalam waktu lama tanpa digunakan dan diisi.
Perawatan ini pada akhirnya akan membuat baterai tidak dapat digunakan. Di sisi lain, aki untuk kendaraan khususnya mobil tidaklah murah.
Karena itu, mereka menguji baterai baru yang disebut baterai keramik solid-state atau mulai disebut baterai keramik.
“Kami masih menguji keunggulan baterai keramik solid-state jika dapat menahan getaran dan suhu ekstrem, jadi kami masih yakin akan seperti apa masa depannya,” kata Ardhieta Wicaksana, manajer pemasaran Niterra Mobility di Indonesia.
Namun, karena masih dalam pengujian, mereka tidak dapat menginformasikan produk yang dimaksud dengan lebih baik.