SEPUTARPANGANDARAN.COM – Dalam rilis yang dikeluarkan Lembaga Survey Citra Komunikasi Lingkaran Survey (LSI) Network Denny Ja, elektabilitas bakal calon incumbent Jeje Wiradinata disebut sangat kuat.
Dalam keteranganya Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Network Denny Ja Toto Izul Fatah mengatakan elektabilitas Jeje Wiradinata saat ini sudah diatas 50 persen dan Jeje sudah masuk dalam kategori Matahari Tunggal.
Posisinya sebagai incumbent yang sudah jauh meninggalkan kandidat lain, Jeje juga sulit dikalahkan.
Survei tersebut dilakukan pada tanggal 9 sampai dengan 13 Desember 2019, dengan menggunakan metode standar multistage random sampling, wawancara tatap muka dan jumlah responden 440 dengan margin of error 4,8 persen, teragnya dalam keterangan pers Selasa (21/1/2020).
Dibandingan dengan calon lain Jeje selalu unggul, Ia unggul dengan 65 persen disusul Adang Hadari dengan 14,1 persen, kemudian Ino Darsono 7,7 persen, Taufik Martin 4,3 persen.
Sebagai incumbent, sebenarnya tidak ada yang aneh dan heran dengan elektabilitas Jeje yang melesat jauh dibandingkan kandidat lain.
Dalam simulasi pertanyaan tentang apakah masyarakat mengingkinkan bupati lama atau baru, jawabanya paling banyak menginginkan pemimpin lama, yakni sekitar 67 persen, sementara yang ingin pemimpin baru sebanyak 19 persen, tuturnya.
Dalam simulai yang lebih sedikit atau head to head, Jeje jauh meninggalkan kandidat lain. Dengan posisi Jeje seperti itu, ada kemungkinan sulit untuk memunculkan calon yang mau maju di Pilkada Pangandaran, terangnya.
Variabel lain yang menjadi faktor keunggulan Jeje adalah tingkat kepuasan publik atas kinerjanya cukup tinggi, yaitu 79,5 persen, terdiri dari 67 persen cukup puas dan 12 persen sangat puas.
Jeje juga memiliki bekal tingkat pengenalan dan kesukaan yang cukup tinggi, yakni 97,3 persen pengenalan dan 92,8 persen kesukaan.
“Jeje juga sudah memiliki pemilih militan,” terangnya.
Menanggapi Lembaga Survey Citra Komunikasi Lingkaran Survey (LSI) Network Denny Ja, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, mengaku bersyukur karena menurutnya bekerja dengan baik akan menimbulkan kepercayaan masyarakat.
“Saya tidak berfikir soal elektabilitas, tapi lebih berfikir bagaimana menjadi bupati dapat bekerja dengan baik. Sebab yang terpenting adalah ukurannya soal tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja saya sebagai Bupati,” terang Jeje, usai menghadiri Musrenbang Tingkat Kecamatan Padaherang, Rabu (22/1/2020).
Diapun tidak mempersoalkan masalah nantinya ada lawan atau tidak dalam Pilkada, karena yang terpenting terus berupaya bekerja dengan baik.
Sekali lagi, Dirinya menegaskan, tidak berfikir soal elektabilitas namun pada kepuasan masyarakat terhadap kinerja saya sebagai Bupati.
“Namun tentu survei tersebut dapat menjadi salah satu indikator dan sarana intropeksi diri, apakah kinerja saya sudah benar, setengah benar atau belum benar,” terangnya
Jeje menyampaikan Dirinya terus intens berkomunikasi bersama Wabup Adang Hadari termasuk dengan Partai Politik.
“Besok hari Jumat, jam 9 kita bersama akan menghadap ke DPW PDIP terkait persiapan menghadapi Pilkada,” tutup Jeje. (*)
