BOLA– Bola transparan buatan menyerupai lampion yang digantung di pintu masuk Bank Sampah Kresek Indah RW 01. Merupakan salah satu tempat pemilahan sampah yang terletak di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Nah, bola-bola itu dibuat dari kumpulan gelas plastik bekas yang direkatkan.
Meski saat ini sudah ada belasan bank sampah, nyatanya masalah sampah plastik di kepulauan Jakarta Utara masih belum tergarap secara maksimal. Oleh karena itu, diadakan kompetisi pendanaan awal. Seed funding sendiri merupakan tahap awal pendanaan sebuah bisnis.
Merujuk peluncuran resmi Rabu (15/3) ini, kompetisi ini bertajuk Kepulauan Hackathon: Temukan Ide Inovatif Sampah Plastik untuk Masa Depan Kepulauan Seribu.
Baca juga:
E-waste mulai mengancam kesehatan dan keselamatan para pemulung
Kompetisi ini diselenggarakan oleh Archipelago and Island States Forum (AIS) bekerja sama dengan Lazada Indonesia dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) RI. Lomba ini juga didukung oleh Divers Clean Action (DCA), sebuah lembaga swadaya masyarakat Depok.
“Untuk membantu memecahkan masalah kompleks pengelolaan sampah kemasan plastik sekali pakai, pulau hackathon Kami mengundang para inovator dan startup untuk berkontribusi dalam menyelesaikan masalah ini,” ujar pendiri DCA Swietenia Puspa Lestari.
Kompetisi ini menawarkan kesempatan untuk pemula untuk merumuskan model bisnis yang menjual atau nilai komersial. Model bisnis ini nantinya akan diterapkan oleh satu pihak atau lebih di Kepulauan Seribu.
Kompetisi ini bertujuan untuk mengimplementasikan inovasi yang nantinya akan dihasilkan oleh kompetitor. Solusi dan inovasi ini nantinya akan ditingkatkan dan direplikasi sesuai kebutuhan untuk mencapai SDGs (Tujuan pembangunan berkelanjutan atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) nomor 12 dan 14.
Baca juga:
Ketika Bagian yang Terbuang Berubah menjadi Karya Agung

SDG 12 sendiri berfokus pada isu produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab. Sedangkan SDG 14 berfokus pada isu kehidupan di bawah laut.
Nantinya akan ada pemenang yang dipilih langsung oleh dewan juri. Pemenang ini akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 100 juta. Selain itu, pemenang juga berkesempatan untuk mempresentasikan ide model bisnisnya kepada para kepala negara di acara tersebut. Pertemuan Tingkat Tinggi AIS.
“Saya percaya pendekatan baru ini akan secara efektif berkontribusi pada upaya global yang sedang berlangsung untuk berbagi solusi pembangunan inovatif di antara negara-negara kepulauan,” kata perwakilan Bidang Kedaulatan Maritim dan Koordinasi Energi Kemenkomarves Sora Lokita.
Sebelumnya, dari 9 hingga 11 Maret 2023, ada delapan orang pemula yang berkumpul untuk membahas langsung masalah sampah di Kepulauan Seribu. Kepulauan ini terdiri dari 3 pulau berpenghuni dan 1 pulau wisata. Ada Pulau Kelapa, Pulau Harapan, Pulau Pramuka dan Pulau Putri. Pertemuan tersebut membahas potensi pengembangan program bisnis bersama masyarakat. Misalnya dalam hal logistik dan transportasi. (mcl)
Baca juga:
Kotoran sapi menjadi produk sehari-hari