Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas (ratas) untuk membahas persiapan KTT ASEAN ke-42, Kamis (27/04), di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam rapat terbatas itu, Presiden memastikan akan menggelar rapat yang akan digelar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 10-11 Mei mendatang.
“Baru-baru ini Presiden memimpin rapat terbatas dan mengecek semuanya secara detail, termasuk masalah-masalah yang berkaitan dengan keamanan, infrastruktur, kesehatan dan sebagainya, yang penting semuanya on track,” ujar Menlu Retno LP Marsudi dalam keterangannya. setelah menghadiri tikus.
Menlu menyampaikan, selama dua hari KTT, Presiden Jokowi akan mengikuti 8 pertemuan, 7 di antaranya akan dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi.
Pertemuan meliputi sesi pleno dan retreat, pertemuan IMT-WG (Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle), pertemuan BIMP-EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, ASEAN East Philippines Growth Area), serta serangkaian pertemuan dengan parlemen , bisnis, pemuda dan gugus tugas tingkat tinggi yang bertugas mempersiapkan visi jangka panjang ASEAN.
“Jadi total ada 8 rapat, 7 di antaranya diketuai oleh Presiden, karena BIMP-EAGA diketuai oleh PM (Perdana Menteri) Malaysia, karena ketua BIMP-EAGA saat ini di Malaysia”, jelas Menlu. dari halaman setkab.
Terkait lokasi KTT ke-42, Menlu menyampaikan bahwa pemilihan Labuan Bajo merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mempromosikan destinasi tersebut secara global.
“Jadi Indonesia sangat [destinasi]Jadi kali ini kita akan melakukannya di Labuan Bajo,” ujarnya.
urusan ASEAN: pusat pertumbuhan
Mengenai isi KTT ASEAN ke-42, Retno menegaskan bahwa kepresidenan Indonesia pada tahun 2023 akan mendorong kawasan ASEAN yang lebih kuat untuk menghadapi tantangan dan memperkuat ketahanan ekonomi ASEAN, sejalan dengan topik yang diangkat yaitu ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.
“Untuk 42, konsentrasi ada di Urusan ASEAN DAN pusat pertumbuhan. Di dalam Urusan ASEAN Dokumen ini merujuk pada upaya ASEAN untuk memperbaiki diri, memperkuat diri, menghadapi tantangan masa depan.
“pusat pertumbuhan“Terkait ketahanan ekonomi ASEAN,” katanya.
Kepresidenan Indonesia di ASEAN mendorong perbaikan arsitektur kesehatan dengan meningkatkan ketahanan energi, termasuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), ketahanan pangan dan stabilitas keuangan. Menlu mengatakan, dokumen yang akan menjadi kesepakatan para pemimpin ASEAN tersebut sedang dibahas di tingkat Senior Officials’ Meeting (SOM), yang nantinya akan dibahas di tingkat menteri.
“Selain mempersiapkan ASEAN menghadapi tantangan ke depan, ada visi pasca 2025. Kepresidenan RI juga mencoba membumikan ASEAN dalam bentuk proyek kerja sama yang konkrit, seperti di bidang kesehatan, di bidang ekonomi bersih dengan baterai. EV, kesehatan dengan inisiatif kesehatan, kemudian penggunaan mata uang lokal, dan masih banyak lagi yang bertujuan untuk membumikan kerja sama ASEAN agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat,” ujar Retno.