MerahPutih.com – Kementerian Luar Negeri RI menyatakan status warga negara Indonesia (WNI) di Rusia tetap aman di tengah pemberontakan kelompok tentara bayaran Wagner.
“Kondisi WNI aman dan tetap tenang,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, dalam keterangan yang diperoleh di Jakarta, Minggu.
Baca juga:
Rusia membatalkan kasus pidana terhadap pemimpin Wagner
Ia menambahkan, saat ini terdapat 14 WNI di Voronezh dan 11 orang di Rostov.
Sebelumnya, KBRI Moskow mengimbau WNI di berbagai wilayah Rusia untuk tetap tenang, berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan karena situasi keamanan.
“Imbauan ini merupakan kewajiban KBRI untuk memberikan kewaspadaan kepada WNI tentang berbagai kemungkinan ancaman keamanan. KBRI akan selalu memberikan update dari waktu ke waktu,” ujar Judha.
Dalam pernyataan yang dirilis di media sosial pada Minggu, KBRI juga mengimbau WNI untuk selalu membawa dokumen identitas diri (paspor) saat bepergian dan melakukan aktivitas sehari-hari sehubungan dengan upaya peningkatan keamanan di tempat umum, angkutan umum, kereta api. stasiun dan bandara. udara.
KBRI mengimbau WNI di Moscow dan Moscow Oblast untuk membatasi bepergian ke luar kota, kecuali untuk keperluan mendesak. Banding ini terkait dengan peningkatan pemeriksaan keamanan pada keberangkatan dan dalam perjalanan ke Moskow.
Baca juga:
KBRI Moskow mengimbau WNI untuk membatasi perjalanan di tengah pemberontakan Wagner
KBRI Moskow juga mengimbau seluruh WNI di Rusia untuk sementara tidak bepergian ke Rostov dan Voronezh hingga situasi setempat kondusif.
Bagi WNI di wilayah Rostov dan Voronezh, KBRI secara khusus mengimbau agar mematuhi peraturan pemerintah setempat untuk tidak keluar rumah atau asrama dan tempat tinggal jika tidak ada keadaan mendesak.
KBRI juga mengimbau WNI untuk mematuhi kewajiban deklarasi diri secara online di Portal Pelayanan Kependudukan Indonesia di https://peduliwni.kemlu.go.id bagi WNI yang belum melakukannya.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin melakukan pengkhianatan setelah pasukan paramiliter Wagner melintasi perbatasan Ukraina-Rusia dan memasuki kota Rostov-on-Don, menurut sebuah laporan dari Anadolu.
Di sisi lain, Prigozhin menuduh pasukan Rusia menyerang kelompok tentara bayaran tersebut.
Baca juga:
Anggota Golkar mendesak WNI di Rusia untuk mengikuti imbauan KBRI terkait pemberontakan Wagner