Indeks

Keindahan Alam Indonesia Hadir dalam Balutan Kain Ramah Lingkungan

JAUH Mata Memandang (SMM) merupakan salah satu brand Indonesia yang terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap gerakan hijau, khususnya tekstil. SMM telah menggunakan berbagai cara sebagai wujud komitmennya.

Dalam konser musik bertajuk Harmonature: Harmonizing the Nature of Nusantara yang diprakarsai KBRI Bulgaria pada 8 Juni 2023, SMM menghadirkan koleksi busana modern yang memadukan budaya Indonesia dengan konsep ekologis.

Acara ini didalangi oleh KBRI Bulgaria bersama Duta Besar Iwan Boganata (Bulgaria, Albania dan Makedonia Utara) serta arahan kreatif dari Jay Subyakto dan Erwin Gutawa.

“Selain memperkenalkan budaya dan alam Indonesia kepada masyarakat Bulgaria, SMM bertujuan untuk mengajak sebanyak mungkin penggiat industri fashion untuk bersama-sama mengubah perilaku, menciptakan ekosistem yang lebih hijau melalui proses pengelolaan tekstil yang lebih bertanggung jawab, termasuk pemilihan material, proses pewarnaan dan kolaborasi. dengan pengrajin lokal.” kata pendiri dan direktur kreatif SMM Chitra Subyakto dalam siaran resminya.

Berikut beberapa fashion set dari berbagai koleksi dan inspirasi yang ditampilkan.

Baca juga:

Penting saat membeli produk ramah lingkungan

SMM bertujuan untuk membujuk sebanyak mungkin penggiat industri mode untuk mengubah perilaku mereka. (Foto: SMM)

1. Koleksi Daur Ulang

Industri fashion merupakan penyumbang limbah terbesar kedua dan penyumbang utama polusi dan perubahan iklim secara global.

Sejak tahun 2019, SMM melakukan beberapa upaya untuk mengurangi limbah tekstil dan memperpanjang umur kain agar tidak menjadi limbah permanen.

Koleksi Daur Ulang dibuat dari penggunaan kembali kain sisa dan menjahit produk baru seperti pakaian, tas, dan aksesori yang memberi nilai tambah.

2. Koleksi Tenun Gedog Tuban

SMM berkolaborasi dengan pengrajin lokal dari Kabupaten Tuban, Jawa Timur, untuk membuat koleksi kebaya yang dibuat dengan kain Gedog khas Tuban, dihiasi manik-manik.

Kain gedog terbuat dari katun regeneratif, dan seluruh proses produksinya, mulai dari penanaman kapas, pemintalan, penenunan, pembuatan batik, hingga pewarnaan alami menggunakan teknik pewarnaan, dilakukan secara bertanggung jawab oleh pengrajin lokal.

3. Koleksi Batik Cap

Koleksi ini menampilkan pola unik dari SMM, diproses menggunakan teknik batik cap tradisional menggunakan alat cap tembaga dan lilin. SMM berkolaborasi dengan pengusaha rumah tangga dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dari Desa Watukebo di Banyuwangi dan Desa Karangjompo di Pekalongan.

Tencel dan katun menjadi pilihan kain untuk koleksi kali ini, selain nyaman di iklim tropis Indonesia, proses produksinya dilakukan oleh pengrajin lokal yang bertanggung jawab. Untuk mendapatkan warna yang diinginkan, SMM menggandeng pengrajin terampil yang ahli dalam teknik pewarnaan alami dari desa Sembiran di Bali utara.


Baca juga:

Mulailah beralih ke sabun organik yang ramah lingkungan

Ada beberapa koleksi yang ditampilkan. (Foto: SMM)

4. Koleksi Kain Sutera Bugis

Busana dan kain adat suku Bugis Sulawesi Selatan menginspirasi SMM untuk menampilkan koleksi busana seperti baju bodo (atasan Bugis) yang dipadukan dengan underlay berupa sarung sutra bermotif kotak-kotak dan warna-warna cerah yang disebut dengan Lipa Sabbe. .

Potongan-potongan ini diproduksi secara bertanggung jawab dengan mengandalkan keahlian penenun sutera di Kota Sengkang, Kabupaten Wajo.

Selain berusaha menjadi brand yang lebih bertanggung jawab dan menjalankan bisnis sirkular, SMM juga melakukan berbagai inisiatif kegiatan peduli bumi dan bekerja sama dengan mitra.

SMM saat ini bekerjasama dengan Yayasan HAkA dan Forum Konservasi Leuser, serta didukung oleh seluruh Sahabat Sofar yang telah melakukan upaya pelestarian dan perlindungan Kawasan Ekosistem Leuser di Aceh Timur sebagai suaka bagi berbagai satwa langka seperti Gajah Sumatera, Sumatera Harimau, Badak Sumatera dan Orangutan Sumatera. (Dia)


Baca juga:

Tas Ramah Lingkungan Koja karya Suku Baduy




Source link

Exit mobile version