PANGANDARAN, (SP) – Trisna Juwita (36), warga Dusun Golempang RT 01 RW 01 Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran ditemukan tergeletak tak bernyawa, di ruang tengah rumahnya, sekitar pukul 04.00 WIB, Rabu, (18/9/2019)
Diduga Trisna menjadi korban tindak pidana pencurian yang disertai kekerasan atau 365 KUHP, karena beberapa barang berharga berupa dua sepeda motor dan handphone miliknya juga raib.
Menurut penuturan Kursin (55) tetangga korban, dirinya mengetahui kejadian tersebut setelah anak kedua korban, Rizki (9), memberitahu dan memintanya untuk melihat ibunya yang tidur dalam keadaan terlentang di ruang tengah rumah korban.
Selanjutnya, Usin bersama tetangga yang lainnya langsung mendatangi rumahnya untuk memastikan apa yang disampaikan anak korban tersebut.
“Setelah diperiksa, ternyata korban sudah meninggal dunia dengan posisi terletang di lantai,” kata Usin.
Diketahui, saat ditemukan pakaian korban tersingkap hingga dada bagian atas. Korban mengenakan celana pendek, dan di atas kepala korban terdapat celana jeans.
Setelah mengetahui kejadian tersebut, warga langsung melaporkan temuannya ke Polsek Parigi.
Petugas yang datang ke lokasi kejadian langsung memasang garis polisi sambil menunggu petugas Inafis Polres Ciamis untuk melakukan identifikasi korban.
Kapolsek Parigi AKP Iwan Sukarelawan melalui Kanit Reskrim Iptu Ajat Sudrajat membenarkan atas kejadian tersebut.
Hasil dari pemeriksaan di rumah korban dan para saksi, diduga telah terjadi tindak pidana pencurian dan kekerasan yang mengakibatkan nyawa orang meninggal dunia.
Kata Ajat, menurut keterangan para saksi, pada malam harinya sekitar pukul 24.00 WIB, rumah korban yang juga membuka usaha warung telah didatangi oleh tiga orang pria dengan menggunakan sepeda motor RX King dan sepeda motor matic.
“Belum diketahui motifnya apa, hanya saja korban telah meninggal dunia dan dua unit kendaraan motor dan handphone milik korban juga hilang,” ujarnya.
Setelah dilakukan indentifikasi oleh petugas Inafis Polres Ciamis, atas persetujuan dari pihak keluarga, jasad korban dievakuasi ke rumah sakit di Bandung untuk diotopsi. (*)