MerahPutih.com- Akun YouTube JENDERAL mengunggah video berjudul “BERITA HARI INI PERJUANGAN PAK JOKOWI TELAH DIBAYAR…” dengan narasi bahwa negara tetangga, Malaysia, sudah menyerah dan siap mematuhi aturan terkait PMI (Pekerja Migran Indonesia).
Dalam video itu juga disebutkan bahwa Malaysia akhirnya memenuhi kesepakatan yang dibuat dengan pemerintah Indonesia terkait pekerja migran, sebelumnya Malaysia juga dibuat bingung karena penghentian sementara pengiriman pekerja migran Indonesia.
Baca juga:
Heru Budi menginstruksikan timnya untuk mengelola program penanggulangan kemiskinan terpadu
CERITA
BERITA HARI INI, PERJUANGAN PAK JOKOWI GABUNG…”Malaysia menyerah dan siap patuhi aturan PMI”
FAKTA BAHWA
Berdasarkan hasil pencarian, video tersebut merupakan kumpulan video editan dengan narasi yang kurang tepat.
Salah satu video yang ditampilkan adalah video pidato Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah yang juga menjadi keynote speaker pada webinar Kompas Talks – KAGAMA dengan tema “Strategi Ketenagakerjaan untuk Mengatasi Kesenjangan Demografi dan Pembangunan Industri” yang dilaksanakan pada tanggal 28 November 2020.
Video sidang Dewan Rakyat Malaysia yang ditampilkan dalam video diunggah akun UangTV pada 1 Desember 2020. Selama siaran langsung, tidak ada pembahasan terkait PMI atau pekerja migran Indonesia.
Baca juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi memenuhi pernyataan untuk menambah satu periode lagi
Video lain yang ditayangkan adalah cuplikan Talk Show di Balik Aksi 22 Mei – ROSI di Kompas TV pada 23 Mei 2019, yang menampilkan aksi massa memprotes hasil pemilu di Gedung Bawaslu.
Selain video tersebut, terdapat pula foto pertemuan Anwar Ibrahim dan Joko Widodo saat berkunjung ke Istana Bogor pada 30 Agustus 2018 yang diunggah oleh akun Kementerian Sekretariat Negara RI.
KESIMPULAN
Konten yang dimanipulasi. Video yang dikirim adalah video pidato Menteri Sumber Daya Manusia pada saat webinar Kompas Talks – KAGAMA dengan tema “Strategi ketenagakerjaan untuk menghadapi bonus demografi dan perkembangan industri”, kunjungan kenegaraan dan rapat dewan yang tidak ada hubungannya dengan masalah TKI di Malaysia. (Knu)
Baca juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Penculikan anak SD di Cakung