SEPUTARPANGANDARAN.COM – Budidaya ikan laut King Cobia yang ditekuni oleh pembudidaya asal Pangandaran mampu menembus ekspor ke tiga negara antara lain Taiwan, Jepang dan Korea. Tak tanggung-tanggung dalam satu kali pengiriman bisa mencapai 5 ton hingga 10 ton.
Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pangandaran, Bambang Suyudono mengatakan, pengelolaan budidaya ikan King Cobian yang ada di Pangandaran merupakan program dari Kementerian Kelautan Perikanan (KKP).
“Program budidaya ini berjalan bekerjasama dengan Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung. Program ini berjalan mulai bulan Februari 2020 dan kali ini merupakan panen pasca pandemi Covid-19,” kata Bambang, di lokasi budidaya, Minggu (14/6/2020).
Budidaya ikan King Cobian ini dilaksanakan di perairan laut pantai timur Pangandaran dekat lokasi objek wisata cagar alam Pananjung dengan media keramba apung.
Selain memiliki pasar yang mampu tembus ekspor, ikan king cobian juga menjadi bahan baku tepung dan kosmetik kecantikan juga minyak ikan.
Bambang menerangkan, di Pangandaran saat ini ada 10 unit keramba apung, setiap satu unit keramba apung memiliki 4 petak dengan daya tampung 1000 ekor ikan king cobia. “Budidaya ikan king cobian termasuk mudah, dari pendederan benih berukuran 2 centimeter hingga dipanen membutuhkan waktu 5 bulan,” paparnya.
Ikan king cobian layak dipanen setelah ukuran ikan setiap satu ekor memiliki bobot 3 kilogram, sedangkan harga per satu kilogram rata-rata Rp50.000. “Pakan untuk ikan king cobian agar pertumbuhannya cepat pembudidaya di Pangandaran memilih memberi pakan ikan rucah yang didapat dari nelayan,” jelasnya.