Pangandaran – Hari kedua pencarian korban tenggelam di Pantai Karapyak, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, tim gabungan dan nelayan setempat terus melakukan pencarian, Senin (1/10/2021).
Tim gabungan yang terlibat terdiri dari Basarnas, BPBD, Tagana, SAR MTA, Sigab Persis, SAR Baracuda, TNI/Polri dan masyarakat nelayan Pantai Karapyak.
Terpantau, dari keluarga korban masih berada di lokasi kejadian, menanti kepastian nasib anak semata wayangnya yang hanyut tenggelam.
Ayah korban Adi adianto yang hadir dilokasi, belum bisa memberi keterangan lebih lanjut, mengingat kondisinya masih shock dengan kejadian yang menimpa pada anaknya.
“Untuk hal kejadian yang menimpa kepada anak kami, kami belum bisa berbicara banyak, kalau ingat saya ga bisa menahan sedih,” ujarnya.
“Saya ucapkan banyak terimakasih kepada petugas gabungan yang telah melakukan pencarian,” ungkapnya
Di lokasi pencarian korban tenggelam, Korpos SAR Pangandaran Edwin mengatakaan, akan melakukan penyisiran di dua titik, diantaranya di lokasi tempat kejadian dan di Batu Kasur.
“Untuk langkah awal, kita akan melakukan penyisiran di bibir pantai, dan menggunakan dua unit perahu jukung atau katir untuk melakukan pencarian,” ucapnya
Kata Edwin, pihaknya juga di bantu oleh potensi SAR dan nelayan Pantai Karapyak untuk pencarian di area laut.
“Saat ini masih di lakukan penyisiran di pinggir pantai dengan personil yang di kerahkan sekitar 30 orang,” ungkapnya.
Jika perlu pihaknya siap melakukan penyelaman, tambahnya, namun saat ini belum dilaksanakan.
Kronologis kejadian tenggelamnya wisatawan
Sebelumnya, dua wisatawan tenggelam saat berenang di Pantai Karapyak, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Minggu (31/10/2021) siang ini.
Satu orang dapat terselamatkan, namun satu lainnya hanyut dan saat ini dalam proses pencarian regu penolong.
Korban bernama Muhamad Usamah Salahudin (13) dan adik sepupunya Jakariah Fajar (9) warga Kelurahan/Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa barat.
Dalam kejadian itu Jakariah Fajar dapat terselamatkan. Sementara Muhamad Usamah Salahudin, tenggelam dan hanyut terbawa arus. (Eris Riswana)