SEPUTARPANGANDARAN.COM – Penomena ancaman penyebaran wabah virus Corona berdampak pada pelaku usaha peternak ayam broiler di Kabupaten Pangandaran.
Berdasarkan data harga dipasaran, di Pangandaran daging ayam broiler saat ini dijual Rp.13.000 hingga Rp.15.000 per kilogram.
Salah satu pelaku UMKM kuliner di Pangandaran Sarimun mengatakan, dampak ancaman Covid-19 daya beli masyarakat dirasa menurun.
“Sebelum ada ancaman wabah Covid-19 setiap hari saya membutuhkan daging ayam 6 kilogram,” kata Sarimun.
Setelah ada ancaman wabah Covid-19 daging ayam sebanyak 6 kilogram cukup untuk kebutuhan produksi kuliner selama tiga hari.
“Karena kebutuhan pasar berkurang, maka peternak ayam broiler di Pangandaran memilih menjual cepat daripada menanggung kerugian besar,” tambahnya.
Praktek jual cepat ayam broiler oleh peternak ke konsumen tersebut berdampak pula pada harga dipasaran.
“Peternak tidak mau rugi memberi pakan harian ke ayam selama masih ada di kandang, lebih baik dijual cepat saja dan menghindari kematian,” papar Sarimun.
Secara fakta, konsumen ayam broiler di Pangandaran diantaranya pelaku usaha kuliner ditambah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang akan melaksanakan hajatan.
“Pelaku usaha kuliner sekarang lesu karena jarang konsumen sebab ada pemberlakuan pembatasan sosial, akhirnya berdampak juga pada penjualan,” terang Sarimun.
Selain lesunya pelaku usaha kuliner, resepsi prosesi hajatan juga banyak yang dibatalkan selama diberlakukan pembatasan sosial.
“Jadi murahnya harga daging ayam broiler saat ini di Pangandaran disebabkan peternak tidak mau menanggung beban biaya pakan harian, bukan lantaran penyakit yang terjadi pada ayam,” paparnya.
Sedangkan harga ayam kampung peliharaan petani di harganya masih stabil di kisaran Rp.35.000 per kilogram. (*)