SEPUTARPANGANDARAN.COM – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golongan Karya Pangandaran sangat menghargai keputusan politik DPP PDI Perjuangan dengan ditolaknya usulan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata-Adang Hadari (JIHAD) Jilid 2.
Ketua DPD Partai Golongan Karya Pangandaran Taufik Martin mengatakan, semula pihaknya telah berupaya untuk Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Pangandaran 2020 pasangan Jihad berlanjut.
“Upaya untuk mengusung pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata-Adang Hadari atau Jihad Jilid 2 sudah kami tempuh,” kata Taufik Martin.
Taofik menambahkan, setiap Partai Politik mempunyai pilihan dan mekanisme partai, upaya usulan Jihad Jilid 2 rupanya ditolak oleh DPP PDI Perjuangan.
“Sebagai kader kami di DPD Golkar Pangandaran akan taat dan patuh terhadap intruksi Partai. Arahan dari DPD Jabar untuk DPD Pangandaran disarankan menunggu intruksi partai,” tambahnya.
Martin berpesan kepada masyarakat untuk tidak membesarkan perpecahan pasca Jihad Jilid 2 tidak mendapat restu.
“Ikhtiar politik bakal kami lakukan, kami imbau konsituen dan loyalitas Golkar untuk tetap tenang atas dinamika politik yang terjadi,” papar Martin.
Sementara Adang Hadari saat diminta komentar terkait keputusan DPP PDI Perjuangan yang mengembalikan usulan pasangan Jihad Jilid 2 mengatakan, itu merupakan keputusan internal PDI Perjuangan dan harus dihormati.
“Dalam dunia politik jangan ada istilah merasa dikhianati atau merasa terdzolimi, karena itulah dinamika politik,” kata Adang.
Selanjutnya Adang menambahkan, dengan kondisi dikembalikannya usulan Jihad Jilid 2, dirinya masih menunggu intruksi dan arahan Partai Golongan Karya.
“Saya ini kan yang ditugaskan oleh Partai, maka apa pun kedepan yang akan terjadi saya kembalikan pada keputusan partai,” tambahnya.
Adang berpesan, dinamika politik yang saat ini terjadi jangan sampai direspon negatif apalagi terjadi perpecahan di masyarakat.
“Kami tidak ingin konstalasi dan dinamika politik yang terjadi sekarang berdampak ke masyarakat dan masyarakat menjadi korban, untuk itu mari sama-sama saling menghargai keputusan yang dilakukan disetiap partai,” terangnya.
Adang mengajak, masyarakat Pangandaran untuk menyambut baik pesta demomrasi dengan akal sehat dan beradab.
Sambil bercanda Adang Hadari mengatakan, dirinya hanya seorang mantri kesehatan, maka jadi tidaknya menjadi Bupati atau Wakil Bupati serahkan saja kepada Allah.
“Akang mah asalna oge tukang suntik, jadi jeung teu jadi Bupati atawa Wakil Bupati eta mah serahkeun be ka Gusti,” kata Adang. (*)