Indeks

Ganjar Singgung Pelanggaran HAM dan Korupsi di Peringatan 25 Tahun Reformasi

MerahPutih.com – Calon presiden dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo hadir dalam pameran fotografi “25 Tahun Reformasi” yang digelar Persatuan Aktivis Nasional 98 (Pena 98), Sabtu (13/5).

Ganjar mengatakan masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan, meski renovasi sudah mencapai usia perak. Salah satunya terkait korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

“Yang dituntut rakyat dulu pemerintah harus direformasi, harus bebas dari KKN. Sekarang bisnis sudah ada tapi korupsi belum selesai,” kata Ganjar di Graha Pena 98, Jakarta.

Baca juga:

Survei SMRC: Kelayakan Ganjar Naik, Prabowo Stagnan, Anies Turun

Selain itu, Gubernur Jawa Tengah juga berbicara tentang otonomi daerah yang merupakan salah satu tuntutan para aktivis prodemokrasi saat Indonesia masih berada di bawah rezim Orde Baru.

“Kalau bicara otonomi daerah dulu, hari ini bicara demokrasi mana yang lebih baik. Tentu kita akan evaluasi mana yang lebih baik. terbaik dan itu bisa diikuti,” katanya.

Menurut Ganjar, saat ini banyak bermunculan reformasi birokrasi di daerah. Namun, kata dia, masih ada catatan terkait kesimpulan pelanggaran HAM.

“Saya pikir itu sudah jelas dan pemerintah harus segera menangani ini. Jadi, menurut saya, renovasi ini harus diselesaikan karena memang belum selesai,” ujarnya.

Baca juga:

90% relawan Jokowi mendukung Ganjar Pranowo

Politisi partai banteng itu juga menyebut ada masalah mendesak yang harus diselesaikan pemerintah, yakni korupsi.

“Korupsi. Dimulai dari penegakan hukum. Lalu, renovasiyang ada, jadi ini prioritas kita semua,” kata Ganjar. (Lb)

Baca juga:

Relawan tidak ikut campur dalam kedaulatan partai politik menentukan calon wakil presiden Ganjar



Source link

Exit mobile version